Diorama Arsip Jogja yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menyabet penghargaan sebagai Museum Cerdas pada Anugerah Purwakalaghra Indonesia Museum Award (IMA) 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (10/11). - Ist
JOGJA - Diorama Arsip Jogja yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menyabet penghargaan sebagai Museum Cerdas pada Anugerah Purwakalaghra Indonesia Museum Award (IMA) 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional RI Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (10/11/2024).
Museum Cerdas adalah museum yang melakukan implementasi berbagai teknologi untuk menimbulkan sensasi dramatic bagi pengunjung museum, tata kelola pameran, managemen koleksi hingga promosi, membantu kemudahan layanan pengunjung serta kerja staf.
Penghargaan diserahkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Wardiman Djojonegoro didampingi Ketua Pelaksana IMA 2024 Musiana Yudhaswati. Selain piala dan sertifikat, Diorama menerima uang pembinaan dari Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayan Kementerian Kebudayaan RI.
"Meski tujuan didirikannya Diorama bukan untuk mencari penghargaan, tapi award ini tentu patut disyukuri. Artinya Diorama sudah berada pada track yang benar dalam memberikan layanan sajian sejarah berbasis arsip,’’ kata Kepada DPAD DIY Kurniawan, kemarin.
BACA JUGA: Wisata Diorama Arsip Jogja: Harga Tiket dan Jam Buka
Penghargaan ini menurut Wawan – sapaan akrabnya – merupakan pemicu untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan Diorama. Apa yang tersaji saat ini menurutnya sudah bagus. Pengunjung dibawa menyusuri 430 tahun sejarah Jogja sejak Mataram Islam didirikan oleh Ki Ageng Pemanahan dan Danang Sutawijaya hingga kondisi terkini saat ini, termasuk di dalamnya periode-periode penting pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hampir seluruhnya disajikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam sentuhan-sentuhan seni kontemporer.
"Yang terdekat kami sedang menyempurnakan Ruang 18 yang isinya Keistimewaan DIY, insya allah akhir tahun launching,’’ imbuhnya.
Sampai akhir Oktober 2024 Diorama sudah dikunjungi 29.690 orang dengan total pendapatan Rp 702.620.000 atau melampaui target yang Rp 650.000.000. Pengunjung masih didominasi pelajar/mahasiswa (60%), diikuti masyarakat umum, instansi dan mahasiswa/turis asing. Untuk memanjakan pengunjung, DPAD bekerja sama dengan SMK 6 Yogyakarta sedang merintis pembuatan mini kafe.
"Ini capaian tanpa dukungan anggaran publikasi lho. Kalau ditambah publikasi semacam video pendek, media elektronik dll seperti OPD lain, Diorama bisa lebih dikenal lagi dan itu potensi nambah pengunjung,’’ kata Kabid Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY Rakhmat Sutopo didampingi Ketua Tim Layanan Diorama Yurika.
IMA dilaksanakan oleh Komunitas Jelajah, sebuah komunitas independen yang memiliki minat dan perhatian terhadap berbagai peristiwa, tempat dan pelaku sejarah, budaya, bahasa, kemasyarakatan, sains, dan teknologi. Kegiatan ini rutin dilaksanakan sejak tahun 2012 untuk memberikan apresiasi kepada kontribusi dan karya nyata demi kemajuan permuseuman, kepurbakalaan, kesejarahan, dan kebudayaan. )***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News