E-Wallet. - Ilustrasi - Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA—Berdasarkan hasil riset pasar global Ipsos terhadap penggunaan produk bank digital, jumlah pengguna top-up e-wallet terbesar yaitu 76%. Kemudian disusul pembayaran QRIS sebesar 71%, dan transfer antar-bank sebesar 70%.
Masyarakat menilai kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi menjadi alasan dalam menggunakan bank digital, sebagaimana studi Ipsos bertajuk Studi Perilaku & Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia dikutip di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).
Executive Director Ipsos Indonesia Andi Sukma menyampaikan pentingnya aspek keamanan, kemudahan dan kepercayaan terhadap produk bank digital, sebagai upaya menciptakan pengalaman dan kepuasan bagi pelanggan.
"Kepercayaan menjadi salah satu nilai penting untuk meningkatkan minat masyarakat dalam memilih sebuah bank digital," ujar Andi.
Dalam riset ini, SeaBank dinilai unggul sebagai bank digital yang memiliki reputasi terpercaya sebesar 59%, disusul oleh Bank Jago sebesar 26%, dan Bank Neo sebesar 22%.
BACA JUGA: Erick Thohir Umumkan Sofie Imam Jadi Asisten Pelatih Fisik Timnas Indonesia
Selain aspek kepercayaan dan keamanan, Andi menyebut masyarakat saat ini semakin memanfaatkan bank digital untuk kepentingan bisnis dan usaha, terutama untuk skala mikro dan menengah.
Dalam kategori ini, SeaBank menempati posisi teratas dengan 47% responden mengasosiasikan sebagai bank digital yang dapat diandalkan menjadi akun bisnis dan usaha, diikuti oleh Bank Jago sebesar 38% dan Bank Neo sebesar 20%.
Metodologi Survei dilakukan secara online menggunakan Ipsos Digital Solutions melalui Online Panel- Fast Facts pada akhir Februari 2025, dengan melibatkan 300 responden dari berbagai wilayah di Indonesia.
Survei dilakukan dengan metode kuesioner terstruktur, yang mencakup pria dan perempuan berusia 18-55 tahun dari berbagai tingkat sosial ekonomi, yang merupakan pengguna internet aktif dan memiliki setidaknya satu akun bank digital, serta aktif menggunakannya minimal satu kali dalam sebulan.
Andi berharap studi ini dapat memberikan pemahaman terkait persepsi masyarakat Indonesia terhadap bank digital, terutama dari sisi customer experience.
"Harapannya, hasil riset ini dapat digunakan oleh para pelaku industri bank digital untuk terus meningkatkan kinerja, guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Pada akhirnya, upaya ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan di sektor keuangan digital Indonesia," ujar Andi.
Dalam beberapa tahun terakhir digitalisasi terus mendorong pertumbuhan industri perbankan Indonesia, seiring meningkatnya adopsi layanan keuangan berbasis digital.
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan transaksi perbankan digital sebesar 40,1% year on year (yoy) pada November 2024.
Catatan positif itu diprediksi akan terus berlanjut pada 2025 dengan peningkatan sebesar 52,3% (yoy), yang didorong oleh kenaikan volume transaksi BI-FAST sebesar 34,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara