Aktivitas kano yang berawal dari membersihkan Selokan Mataram. - IstimewaÂ
Harianjogja.com, SLEMAN -- Berawal dari aktivitas membersihkan Selokan Mataram, sejumlah pemuda melestarikan lingkungan sungai berbekal sebuah kano. Bonus kegiatan refreshing, aktivitas menjaga lingkungan ini justru banyak menuai ketertarikan publik.
Perahu berwana kuning, mengarungi aliran Selokan Mataram dalam sebuah video yang beredar di jagad maya. Penunggangnya mengenakan helm dan pelampung serta menggenggam dayung melaju di atas air. Sementara penunggang yang lain, memilih tiduran di atas kano, seakan membiarkan aliran selokan bersejarah dan angin Jogja membawanya perlahan mengikuti arus.
Salah satu penggagas aksi ini adalah Ilham Haris Almeida Rahman. Bersama beberapa teman-temannya di Dusun Trini RT 7, RW 18, Kalurahan Trihanggo, Kecamatan Gamping, Ilham membersihkan sampah di selokan dengan kano.
Wahana perahu yang membelah Selokan Mataram itu kata Ilham hanya lah bonus dari terciptanya kebersihan sungai. Sebelum kano-kano dengan warna menyala itu mengarungi Selokan Mataram, Ilham bersama warga lainnya menggelar bersih-bersih selokan dalam rangka Agustusan.
"Kami itu di mulai dari kelompok kecil, cuma berisi 4-5 orang. Kemudian ada momentum waktu Agustusan itu bersih-bersih selokan karena digunakan untuk lomba. Jadi, sekalian aja dibersihkan arena yang mau kita untuk kegiatan rafting ini sekaligus dibersihkan," jelasnya Selasa (9/9/2025).
Setelah sungai bersih, Ilham bersama lima temannya mengumpulkan uang untuk membeli kapal. Dari patungan beberapa orang, terkumpul lah yang untuk membeli kapal.
BACA JUGA: Long Weekend Maulid Nabi Dongkrak Wisata Sleman
Dari iuran berenam, lima kano sudah mengapung di atas selokan mataram. Kano berbahan karet dan beberapa berbahan PVC itu siap mengarungi selokan untuk memunguti sampah dan menciptakan lingkungan tetap bersih.
"Kami mulai iuran, beli kapal satu itu. Satu kapal dulu, iuran enam orang. Ya, kemudian bisa tambah, bisa tambah, bisa tambah.Dan kebetulan pihak yang mempunyai kapal atau produsen kapalnya ini juga tertarik buat investasi juga, seperti itu.
"Selain buat membuat tempat yang menyenangkan, tujuan salah satunya untuk menjaga atau melestarikan lingkungan sekitar kita," ujarnya.
Sebagai warga yang bersinggungan dengan selokan, Ilham mengamati ada banyak sudut yang kadang luput diperhatikan. Sudut-sudut itu terkadang kotor, banyak sampah dan masalah lain yang kadang terlewat begitu saja.
Dimulai dari desa di lingkungan mereka, Ilham harap semangat ini menular ke lebih banyak orang.
"Kami banyak di sekitar selokan. Sepanjang selokan kan masih banyak tempat yang kurang diperhatikan. Banyak selokan yang masih kotor, masih bergenang banyak sampah dan lain-lain. Kita mulai dari kampung kita dulu. Dengan output ya, semoga saja masyarakat lainnya juga ikut peduli dan ikut menjaga seperti itu," tuturnya.
Baik Ilham maupun rekan-rekannya yang lain bukan berangkat dari basis arum jeram atau olahraga air lain. Berasal dari iseng, Ilham dan rekan-rekannya hanya ingin menjaga lingkungan selokan di sekitar mereka. Selokan yang menjadi tempat mereka bersinggungan langsung maupun tidak langsung, mungkin sepanjang hidup mereka kelak.
Sebagai warga di situ, Ilham pun hafal kapan debit air selokan akan tinggi dan kapan debit airnya akan turun. Setelah aliran dibuka, biasanya air yang keluar cenderung kotor.
"Setiap hari Selasa kan pasti itu selokan itu kan surut, airnya turun. Kemudian Rabu baru ngisi dan biasanya kalau Rabu itu kotor, soalnya dasar dari bawah. Hari Kamis baru mulai rafting lagi seperti itu," ujarnya.
Praktis dengan jadwal buka tutup aliran air tersebut, aktivitas rafting yang dilakukan Ilham dan kawan-kawannya hanya bisa dilakukan Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin.
Pembersihan Sampah
Saat awal bersih-bersih dulu, tak satu dua karung lagi sampah yang berhasil dikumpulkan Ilham bersama warga. Tercatat setidaknya ada enam karung sampah yang berhasil dikumpulkan dari area selokan.
"Untuk sampah itu, ada lebih dari pasti enam karung. Dibantu warga sekitar juga. Kemudian untuk kami lebih konsentrasi kan ke [sampah] beling yang ada di selokan. Pecahan kaca, pecahan keramik, dan lain-lain dengan alasan keamanan," terangnya.
Aksi pembersihan selokan ini selanjutnya terus berlanjut secara berkala setiap pekan setelah aliran selokan dibuka.
"Iya [sepekan sekali] kami coba survei dan cek, kira-kira tempat mana yang perlu dibersihkan, perlu diperbaiki. yang penting enggak merubah fungsi selokan saja," tambahnya.
Ilham dengan tangan terbuka menerima para pengunjung yang ingin datang untuk ikut membersihkan sungai.
"Boleh, dipersilakan, kami juga terbuka. Siapa pun boleh ikut, dari daerah mana, dari warga manapun, boleh ikut," tandasnya.
Jika orang yang datang membersihkan sampah semakin banyak, bentang area selokan yang bersih diharapkan Ilham juga akab makin panjang.
Bagi warga yang ingin menjajal rafting sekaligus membersihkan Selokan Mataram ini bisa parkir di sekitar Kapten's Club House.
"Kami alokasikan untuk parkir di situ. Nanti, untuk titik awal mulai rafting itu, kami menggunakan pikap. Kami bisa pinjam pikap kurang lebih satu atau dua untuk mengangkut penumpang dan kapalnya, untuk menuju ke, titik awal rafting," jelasnya.
Bersifat tak berbayar, aktivitas rafting ini biasanya dilakukan saat sore hari, ketika Ilham dan kawan-kawannya telah pulang kerja. Setelah Ashar, Ilham dan kawan-kawannya mulai kumpul.
Dulu sebelum dibersihkan, selokan yang digunakan untuk rafting cenderung kotor. Sampah rumah tanggah hingga limbah ayam ditemukan di area selokan itu.
"Kalau dulu itu, cenderung lebih ke kotor dan di bawahnya itu banyak pecahan kaca, beling, [sampah] rumah tangga, betul. Bahkan karung-karung [sampah], karung anjing mati. Terus kemudian banyak UMKM ayam yang membuang limbah ke situ," ujarnya.
Dengan panjang sekitar 1,5 kilometer, warga yang menaiki rafting akan melihat Jogja dari sudut pandang lain, yakni dari aliran selokan.
"Selama ini kan image selokan kan yang cuma tempat irigasi, bahkan buang sampah dan lain-lain. Dengan kebersihan selokan itu kan jadi lebih nyaman dipandang," ujarnya.
BACA JUGA: Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Beberapa spot sepanjang lintasan selokan yang disuguhkan seperti suasana di bawa jembatan Westlake hingga di area depan Masjid Al-Ihsan.
"Ada beberapa spot yang menarik itu di jembatan bawah Westlake itu, itu arusnya kenceng yang mungkin bisa buat daya tarik dan di depan Masjid Al-Ihsan itu ada mata bendungan," ungkapnya.
Soal komersialisasi atau langkah berbayar dari wahana ini, saat ini Ilham dan kawan-kawannya kini tengah mengurus proses perizinan. Bila mengantongi izin lengkap, langkah itu kemungkinan terealiasi pada bulan depan.
"Untuk saat ini, memang kami buka untuk umum, cuman tidak dipungut biaya. Jadi, siapa yang mau ikut, siapa yang mau ikut rafting atau bahkan bersih-bersih selokan juga nggih monggo gitu, tanpa dipungut biaya," tutur Ilham.
"Tentunya kami sedang menjalankan surat izin badan yang mengawasi selokan dan mungkin ke pemerintah desa," ujarnya.
Bak setali tiga uang, tak hanya mewujudkan selokan bersih dan mengundang daya tarik, keberadaan rafting ini juga berpotensi mengembangkan UMKM sekitar.
"Kami sudah mengumpulkan beberapa UMKM, kami ada konsolidasi, gimana baiknya dan respon dari UMKM sekitar juga, lumayan positif," ungkapnya.
Pada dasarnya Ilham dan rekan-rekannya ingin selokan bersih dan merawat kelestarian selokan."Dijadikan destinasi wisata itu bonusnya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News