Jelang Iduladha, Bakul Hewan Kurban di Kulonprogo Batasi Sapi dari Gunungkidul

6 hours ago 3

Harianjogja.com, KULONPROGO—Tiga pekan menjelang hari raya Iduladha 2025 pengusaha hewan kurban di Kabupaten Kulonprogo mulai kebanjiran order. Sejumlah konsumen mulai berdatangan untuk membeli sehingga angka penjualan meningkat dibanding hari-hari biasanya. Baik untuk penjualan kambing maupun sapi sama-sama meningkat.

Seperti misalnya Eko Purnomo yang sudah mulai kebanjiran order sejak bulan April lalu. Pengusaha sapi dari Jatirejo, Lendah ini sampai sekarang sudah lebih dari 100 ekor terjual.

“Penjualan jelas meningkat, di tempat saya banyak yang membeli sapi harga Rp22 juta hingga Rp27 juta,” katanya saat ditemui di kandang sapinya, Kamis (15/5/2025).

BACA JUGA: Gunungkidul Siapkan Vaksinasi 

Kisaran harga tersebut, kata Eko untuk setiap satu ekor sapi. Jenis sapi yang dijualnya mulai dari Simental, limosin, dan pegon yang bersumber dari peternak lokalan saja. Sapi dari Gunungkidul sudah dibatasinya bahkan tidak ada sejak memasuki 2025 ini.

Alasannya tentu karena adanya sejumlah penyakit sapi dari sana yang membahayakan seperti PMK dan antraks utamanya.

“Sapi lokalan Jogja sama beberapa Wonogiri, sementara ini menghindari wilayah Gunungkidul saya tidak kulakan di sana juga khawatir imbasnya menular,” ungkapnya.

Eko mengaku, membatasi sapi Gunungkidul merupakan keputusannya sendiri sebagai inisiatif agar sapi penjualannya aman dari penyakit.

Menurutnya, harga tersebut tidak terlalu meningkat dibanding hari biasanya. Dia menjelaskan, dari jumlah sapi yang terjual sebanyak itu mayoritas dititipkan di kandangnya dahulu. Penjualan jelang Iduladha tahun ini tidak jauh berbeda dibanding tahun lalu di periode yang sama.

Nanti baru H-1 atau H-2 Iduladha dikirim ke lokasi kurban. “Ada sekitar 70 ekor yang dititipin di sini,” sambungnya. Eko mengungkapkan, tidak masalah penitipan semacam itu lantaran banyak konsumennya tidak memiliki kandang.

Pria 49 tahun ini menjelaskan, ketika dititipin harganya lebih mahal Rp1-2 juta untuk biaya perawatan. Mayoritas konsumennya dari wilayah DIY saja utamanya Kulonprogo. “Sekarang tersisa 20 ekor yang belum laku dan siap dijual,” tuturnya.

Sembada Mulyo Farm, Panjatan yang khusus menjual sapi dari Bali pun mengalami peningkatan penjualan. Perhari ini sudah sekitar 400-an ekor sapi terjual sejak pasca Idulfitri dari yang disediakan mencapai 450 ekor. Nantinya ke depan semakin dekat Iduladha akan ada penambahan sapi lantaran adanya pemesanan yang kembali meningkat.

“Kisaran harga sapi bali di tempat kami Rp16 juta sampai Rp32 juta ada,” ujar Peternak sapi Sembada Mulyo Farm, Panjatan, Rois Rohana. Berbeda dengan penjualan sapi di tempat lain, Sembada Mulyo Farm menjual sapinya berdasarkan kilogram. Untuk 1 kilogramnya Rp70.000 untuk sapi hidup.

Mayoritas pembelinya bukan peternak sehingga sapinya dititipin dahulu baru nanti mendekati Iduladha dikirim ke lokasi. “Mereka tidak punya kandang nanti pengirimannya gratis selama di DIY,” lanjut pria 31 tahun tersebut. Dibanding hari-hari biasa penjualan sapi Bali di Sembada Mulyo Farm, Panjatan jauh lebih meningkat.

Itu karena fokusnya hanya penggemukan sekalipun ada pembeli hanya dilayani ketika kondisi sapinya sudah memadai. Oleh karena itu, sapi yang terjual di hari biasa dapat dihitung jari. “Jelas signifikan jelang Iduladha ini kan hari rayanya peternak kan,” ucap Rois.

Untuk penjualan kambing kurban pun mendapat berkah jelang Iduladha. Pengusaha kambing dari Lendah, Rafiq Nur Sidiq mengungkapkan, di hari biasa penjualan di tempatnya hanya satu hingga dua ekor. Itu pun dalam rentang waktu tidak setiap hari, terkadang dua hari atau tiga hari sekali.

Sedangkan tiga pekan jelang Iduladha ini bisa tiga ekor dalam satu harinya. Konsumennya pun berasal dari berbagai daerah karena penjualannya dibantu melalui online Instagram. “Penjualan lagi naik-naiknya sekarang, ada TKI yang beli minta dititipin ke tempat kurban ada yang dititipin ke keluarganya di sini,” bebernya.

Range harga kambing yang dijualnya mulai dari Rp2,3 juta hingga paling mahal Rp6,5 juta per ekornya. Kini kambing-kambing dengan harga maksimal sudah laku terjual yang tersisa kambing range harga Rp2,3 jutaan hingga Rp5 jutaan. Berbagai jenis kambing dijualnya mulai dari domba garut hingga kambing savera sampai etawa.

“Nanti puncak penjualan biasanya H-2 pekan sebelum Iduladha,” lanjut Rafiq. Kambing yang dijualnya mulai dari ternak mandiri hingga bersumber dari peternak di sekitar lokasi penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news