Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bantul Diprediksi Menurun pada Libur Akhir Tahun Ini

1 month ago 13

Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2024 bakal turun. Ada sejumlah hal yang menyebabkannya.  

Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinpar Bantul, Markus Purnomo Adi memperkirakan kunjungan Nataru tahun ini hanya mencapai sekitar 300 ribu orang. Padahal libur Nataru tahun lalu, kunjungan wisatawan mencapai 370 ribu orang.

BACA JUGA: Pengelola Parkir Diingatkan Menerapkan Tarif Parkir Sesuai Ketentuan Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Penurunan kunjungan wisatawan tersebut menurutnya mulai terlihat dengan penurunan kunjungan wisatawan yang telah terjadi pada November tahun ini. Padah November tahun 2024, kunjungan wisatawan mencapai 130 ribu orang, padahal pada November tahun 2023 mencapai 190 orang, atau mengalami penurunan kunjungan wisatawan sekitar 60 ribu orang. 

Dia menilai penurunan daya beli berpengaruh signifikan pada penurunan kunjungan wisatawan tersebut. Menurutnya, penurunan daya beli masyarakat tersebut akan membuat wisatawan lebih memilih menggunakan uangnya untuk pemenuhan kebutuhan primer, bukan sekunder seperti berwisata. 

“Sekarang daya beli [masyarakat] berkurang, pariwisata bukan pilihan primer, tapi sekunder atau tersier,” katanya, Jumat (6/12/2024). 

Sebelumnya, BPS DIY mencatat pada September 2024, DIY mengalami deflasi 0,10% secara month to month. Sementara DIY secara year on year mengalami inflasi 1,85%, dan secara year to date mengalami inflasi 0,48%. 

Hal tersebut menurutnya turut berpengaruh pada penurunan daya beli masyarakat. Sehingga uang yang dihabiskan wisatawan (spending money) diperkirakan akan menurun. Tahun 2023, rata-rata uang yang dihabiskan wisatawan sekitar Rp1,1 juta per orang. Markus memperkirakan tahun ini, spending money tersebut dapat menurun.

“Orang mungkin akan dolan [berwisata], namun pengeluarannya dikurangi, [uang yang dibelanjakan untuk barang] yang terjangkau,” ujarnya. 

Selain itu menurut Markus, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan di DIY juga mempengaruhi penurunan kunjungan wisatawan. Menurutnya, wisatawan akan mempertimbangkan untuk tidak mengunjungi destinasi wisata alam saat cuaca ekstrem. Padahal, sebagian besar destinasi wisata yang ada di Bantul berbasis alam. 

“Wisatawan mau dolan lihat ke BMKG dulu, terutama rombongan [pelajar] sekolah. [Wisatawan] pasti menentukan tempat wisata yang relatif lebih aman,” ujarnya. 

Meski begitu pihaknya telah menyiapkan event akhir malam akhir tahun yang diharapkan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan tahun ini. Salah satu event yang akan digelar antara lain Goa Cemara New Year Festival. Dalam event tersebut akan ada live music, art perform, pasar pesisir, penerbangan lampion dan camping di pantai. Di Pasar Pesisir akan dijual berbagai produk UMKM setempat. 

Pihaknya pun telah bekerjasama dengan Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Asosiasi Travel Agent Indonesia (ATINDO), Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), dan Insan Pariwisata Indonesia (IPI) untuk mempromosikan event akhir tahun tersebut. Melalui asosiasi pariwisata tersebut, pihaknya mempromosikan event akhir tahun kepada 14 provinsi di Jawa dan luar Jawa. 

Sementara Kepala Dinpar Bantul, Saryadi tidak banyak berkomentar terkait target kunjungan wisata Bantul akhir tahun ini. Dia berharap keberadaan momen akhir tahun dapat meningkatkan kunjungan wisatawan pada Desember 2024. 

“[Kunjungan wisata malam akhir tahun] Bisa sama dengan tahun kemarin sudah bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news