Ilustrasi hiburan di Panggung Sekolah Hutan, kawasan Hutan Pinus Mangunan, Dlingo. - Harian Jogja
Harianjogja.com, BANTUL—Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Mangunan menilai beberapa kejadian kecelakaan yang terjadi di ruas Jalan Imogiri-Mangunan berpengaruh terhadap penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Mangunan.
Mereka berharap adanya penyediaan kendaraan shuttle untuk mengangkut wisatawan menuju kawasan tersebut sebagai solusi atas permasalahan tersebut.
Pengurus Pokdarwis RPH Mangunan, Purwo Harsono mengungkapkan bahwa sejak terjadinya kecelakaan pada awal tahun 2024, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Mangunan terus mengalami penurunan.
Dia juga menyoroti kurangnya kejelasan informasi mengenai rute kendaraan yang diperbolehkan melintasi kawasan wisata tersebut. “Kalau jalur itu memang dinyatakan tidak layak dilewati, kan harus ada solusi. Tetapi sekarang kan tidak ada yang menyampaikan di sana itu tidak layak, cuma human error,” ujarnya, Jumat (6/12/2024).
Menurutnya, setelah kecelakaan terjadi, pemerintah tidak secara masif menyebarkan informasi terkait rute jalur ke Mangunan. Hal ini menyebabkan wisatawan enggan berkunjung. Ha itu berujung pada penurunan jumlah wisatawan.
Purwo menjelaskan bahwa saat ini pihaknya hanya menyediakan kendaraan shuttle untuk rombongan wisatawan. Di mana kendaraannya tidak dapat memasuki beberapa destinasi di kawasan wisata Mangunan. “[Penggunaan shuttle] kalau ada permintaan saja, kalau ada wisatawan yang datang [tetapi] busnya tidak bisa masuk ke Kebun Buah Mangunan,” katanya.
BACA JUGA: Genjot Wisatawan ke Mangunan, Akademisi UMY Berikan Saran Ini
Selain itu, Pokdarwis RPH Mangunan juga berharap pemerintah dapat memberikan informasi yang jelas dan masif terkait jalur yang aman dilalui. Sehingga wisatawan merasa lebih nyaman dan aman untuk berkunjung ke kawasan wisata tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul, Toto Pamudji Rahardjo menyampaikan bahwa pihaknya telah mengkaji rencana penerapan shuttle untuk mengangkut penumpang ke kawasan wisata Mangunan. Dalam perencanaan tersebut, Dishub Bantul telah menggandeng beberapa penyedia kendaraan shuttle untuk bekerja sama.
“Kemarin sedang kami gagas dan proses penggagasan dulu, realisasi mungkin masih beberapa tahun mendatang. Rintisan transportasi untuk masyarakat umum,” ujarnya.
Dia berharap rencana penerapan shuttle dapat menjadi solusi atas permasalahan transportasi ke Mangunan. Sekaligus dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News