Komisi A DPRD Bantul Desak BBWSO Segera Tangani Kerusakan Groundsill Srandakan

3 hours ago 2

Komisi A DPRD Bantul Desak BBWSO Segera Tangani Kerusakan Groundsill Srandakan Komisi A DPRD Bantul meninjau lokasi kerusakan DAM Srandakan pada Jumat (31/1/2025)./ Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Harianjogja.com, BANTUL–Komisi A DPRD Bantul mendorong agar Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) segara menangani kerusakan groundsill di Sungai Progo, Srandakan. Komisi A DPRD Bantul khawatir apabila kerusakan tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada konstruksi Jembatan Srandakan dan Pandansimo. 

“Kita berharap ini segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Kalau tidak, ini akan berimbas cukup fatal, kalau dua jembatan ini tidak segera ditindaklanjuti bisa ambil juga, sama-sama kita lihat sudah banyak yang tergerus,” ujar Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir, di DAM Srandakan, Jumat (31/1/2025).

Legislator dari Partai Persatuan Pembangunan tersebut menilai kerusakan DAM Srandakan telah berdampak pada erosi lahan di sekitarnya. Erosi tersebut terjadi akibat aliran Sungai Progo yang tidak dapat dikendalikan setelah groundsill tersebut jebol. 

Selain itu, Jumangkir mengkhawatirkan kerusakan tersebut akan berpengaruh ke konstruksi Jembatan Pandansimo. Selain itu, dia juga khawatir beberapa sawah masyarakat di sekitar lokasi dapat berimbas dengan berkurangnya debit air yang melintas ke aliran irigasi. 

Sementara Plt. DPUPKP Bantul, Jimmy Alran Manumpak Simbolon menuturkan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan BBWSO selalu penanggungjawab DAM Srandakan. Dari koordinasi tersebut, BBWSO akan menangani kerusakan disana dalam waktu dekat. 

BACA JUGA: Groundsill Sungai Progo Jebol, Pemkab Bantul Sebut Kemen-PU Siapkan Bangunan Baru

“Akan ada penanganan darurat dari BBWSO dalam jangka waktu 90 hari ke depan, [kerusakan groundsill] akan tertangani,” ujarnya. 

Jimmy pun berharap penanganan disana dapat rampung sebelum musim penghujan berakhir. Hal itu lantaran, dikhawatirkan aliran debit air yang mengalir ke saluran irigasi persawahan akan berkurang apabila groundsill tersebut masih rusak. 

Terkait dengan penanganan tersebut, menurut Jimmy, BBWSO telah meminta Pemkab Bantul mengeluarkan surat pernyataan kebencanaan sebagai dasar untuk penanganan kerusakan di DAM Srandakan. Sebelumnya Bupati Bantul Abdul Halim Muslih telah mengeluarkan Surat Pernyataan Kebencanaan No.B/300.2.1/00665/BPBD dan laporan kejadian kebencanaan No. B/000.6.3.4/112 yang berisi mengenai kondisi kerusakan DAM Srandakan. 

“Dari BBWSO butuh surat laporan dan tanggap darurat dari Bantul, kemarin Bupati meminta ke BPBD untuk membuat surat tersebut,” ujarnya. 

Sementara salah satu Satgas Bencana BBWSO yang tidak mau disebutkan namanya mengaku per hari ini pihaknya telah membuat akses jalan untuk masuk kendaraan berat yang akan mengangkut beberapa material untuk penanganan kerusakan DAM Srandakan. Pembukaan akses jalan tersebut akan dikerjakan dalam beberapa hari ke depan. 

Kemudian, pada awal Februari, pihaknya akan memasang beton pemecah ombak di sisi timur Sungai  Progo untuk mengarahkan agar arus Sungai Progo tidak merusak pinggiran sungai. 

“Nanti ada penanganan tanggap darurat untuk menanggulangi kerusakan yang lebih besar. Nanti dikasih material ini [beton pemecah ombak], untuk menanggulangi arus sungai agar tidak merusak tebing sungai, untuk mengarahkan aliran sungai supaya tidak semakin merusak tebing sungai,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news