Solok, Klikpositif – Bupati Solok Jon Firman Pandu melakukan panen perdana hasil penanaman Sawah Pokok Murah (SPM) di Keltan Bungo Padi Sawah Luka, Jorong Kajai Nagari Koto Baru, Kamis (8/5/2025). Dari hasil panen, produksi padi lebih menjanjikan dari pola tradisional yang selama ini dipakai petani.
Bupati meminta Dinas Pertanian untuk terus mengembangkan pola tanam sawah pokok murah di seluruh wilayah di Kabupaten Solok. Penerapan SPM diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Ini merupakan terobosan luar biasa yang dilakukan oleh dinas terkait dan petani. Saya minta di tahun depan seluruh petani kita, sudah menerapkan pola tanam sawah pokok murah di Kabupaten Solok,” ujar Bupati.
Bupati mengakui, perlu kerja keras dinas terkait bersama penyuluh untuk menyosialisasikan terhadap petani. Dengan adanya percontohan, bisa menjadi perbandingan bagi petani untuk beralih ke pola tanam SPM.
Menurut Jon Pandu, Sawah Pokok Murah merupakan inovasi yang sangat dibutuhkan Kabupaten Solok dalam mendorong peningkatan produksi padi. Selain itu, modal yang dikeluarkan petani juga terbilang lebih sedikit dari pola biasa.
“Semoga pada tahun depan kita bisa melaksanakan panen raya serentak penerapan sawah pokok murah di seluruh kecamatan. Perlu upaya serius dalam pembinaan petani menerapkan pola SPM,” kata Jon Pandu.
Kepala Bidang Pertanian Kabupaten Solok, Mus Mulyadi mengungkapkan, SPM baru diaplikasikan sebanyak 10,6 Ha di 7 Kecamatan. Petugas penyuluh pertanian terus melakukan sosialisasi dan pemahaman kepada petani untuk mencoba mengaplikasikan sawah pokok murah.
“Kita masih terus melakukan sosialisasi dan kaji terap pengembangan sawah pokok murah tersebut kepada para petani, jika hal ini bisa dipahami oleh petani, bahwa program ini akan memberikan keuntungan yang lebih kepada petani itu sendiri,” ungkapnya.
Penerapan sawah pokok murah merupakan inovasi dan pengembangan dari sistem tanam jajar legowo (Jarwo). Dimana pola tanam padi diberikan jarak, namun lebih banyak kepada pemanfaatan jerami sebagai pupuk alami dan pembasmi hama.