Jajaran OPD Pemda DIY saat mengecek back office smart province di Kompleks Kepatihan, Pemda DIY, Senin (23/12/2024). - Harian Jogja / Yosef Leon
Harianjogja.com, JOGJA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut lonjakan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sejumlah langkah dilakukan untuk memecah wisatawan agar tidak terkonsentrasi di area perkotaan saja.
Sekda DIY, Beny Suharsono menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perhubungan dan Kepolisian Daerah DIY, diperkirakan akan terjadi pergerakan orang sebanyak 9,2 juta selama periode Nataru. Jumlah kunjungan wisata yang diprediksi mencapai 3,3 juta orang pada bulan Desember.
"Kami telah melakukan berbagai antisipasi, mulai dari pengaturan lalu lintas hingga pengelolaan sampah," ujar Beny, Senin (23/12/2024).
Untuk mengantisipasi kemacetan, Pemda DIY telah berkoordinasi dengan kepolisian dan dinas perhubungan. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain manajemen dan rekayasa lalu lintas, diharapkan dapat mengurai kepadatan arus kendaraan, terutama di lokasi-lokasi wisata yang menjadi favorit.
"Posko-posko akan ditempatkan di titik-titik yang berpotensi terjadi kemacetan untuk membantu mengatur lalu lintas," jelasnya.
Selain itu, Pemda DIY juga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi peningkatan volume sampah. Bersama dengan pemerintah kota dan kabupaten, dilakukan optimalisasi pengelolaan sampah di tempat akomodasi dan destinasi wisata.
"Informasi terhadap cuaca juga sangat penting maka kami kerja sama dengan semua pihak setiap sejam sekali akan tayang informask cuaca terkini di JITV yang bisa dibuka pagi, siang dan sore," katanya.
Plt Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyelenggarakan berbagai event di luar Kota Jogja. Tujuannya adalah untuk menyebarkan wisatawan agar tidak terpusat di satu tempat.
"Kami juga mendorong pengembangan produk wisata yang lebih beragam, tidak hanya sekadar kembang api, tetapi juga kegiatan-kegiatan yang bernilai budaya di desa wisata," kata Aria.
Sementara Kepala Bidang Operasional Dishub DIY, Sumariyoto mengimbau kepada wisatawan agar tidak memaksakan diri membawa kendaraan pribadi ke kawasan Malioboro.
"Wisatawan bisa memanfaatkan tempat parkir yang telah disediakan di sekitar Malioboro, seperti di Abu Bakar Ali, Senopati, dan Bandara Adisucipto," ujar Sumariyoto.
Pihaknya juga memperlakukan larangan bagi bus-bus besar untuk masuk ke kawasan Malioboro untuk mengurangi kepadatan. Selain itu masyarakat dan wisatawan diimbau untuk menggunakan transportasi umum agar mengurangi jumlah kendaraan pribadi.
"Saya pastikan lewat Malioboro sudah tidak dapat tempat parkir di sana silahkan mau menikmati Malioboro di mobil atau dengan jalan kaki. Makanya silahkan parkir di sirip dan jangan masuk ke Malioboro dengan kendaraan pribadi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News