Musda Depidar III Soksi Sumbar, Sepakati Yofialdi Ketua Periode 2025-2030

12 hours ago 5

PADANG, KLIKPOSITIF — Peserta musyawarah daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) III Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Sumatera Barat, menyepakati Yofialdi sebagai ketua periode 2025-2030.

Selain itu, peserta Musda juga menyepakati, Aguswanto sebagai sekretaris dan Zulfadli Mukhtar sebagai bendahara untuk periode lima tahun kedepan.

“Dengan persetujuan 11 dewan pengurus cabang (Depicab) dari 12 yang mengonfirmasi akan hadir di Musda ini, ditetapkan ketua, sekretaris dan bendahara hasil Musda Depidar III Soksi Sumbar tahun 2025,” ungkap pimpinan sidang, Giofedi Rauf.

Giofedi yang juga Wasekjen Bid Tenaga Kerja Depinas (Dewan pimpinan nasional) Soksi itu, memimpin sidang dengan anggota N Riyadi dan Zulfadli Mukhtar.

Rombongan Depinas ini, dipimpin Wakil Ketua Umum, Erwin Ricardo yang juga dihadiri M Sayidi (Wasekjend Bidang Politik dan Strategi Nasional) dan Elin S Nurjanah (Soksinews.com).

Pada sesi pembukaan Musda, hadir Ketua Partai Golkar, Khairunas, Johardi Das (senior Soksi Sumbar) dan pengurus Golkar Sumbar lainnya.

Dikatakan Giofedi, hingga masa pendaftaran ditutup jelang Musda digelar di kantor Partai Golkar Sumbar di Jl Pramuka Raya, panitia hanya menerima pendaftaran seorang calon ketua dengan persyaratan yang memenuhi ketentuan.

Dengan terpilihnya ketua, sekretaris dan bendahara, terang Giofedi, peserta Musda menyepakati memberikan waktu selama 11 hari untuk menyusun kepengurusan lengkap sekaligus melaksanakan musyawarah cabang (Muscab) di seluruh kabupaten kota yang ada di Sumbar.

//Konsolidasi 3 Matra//

Dalam pidato penutupannya, Erwin Ricardo menilai, Musda Depidar III Soksi Sumbar dilingkupi semangat kekeluargaan dalam permusyawaratan menuju pengambilan keputusan dalam forum tertinggi organisasi di tingkat daerah.

“Selamat kepada Ketua Depidar Soksi terpilih dan segenap personil kepengurusan yang akan dilengkapi komposisinya oleh ketua terpilih dalam beberapa hari kedepan,” terang dia.

Mewakili Ketua Umum Depinas Soksi, Ahmadi Noor Supit dan Muhamad Misbakhun (Sekjen), Erwin menyatakan rasa bangga dan apresiasi atas kematangan kader-kader Soksi di ranah Minang.

“Kematangan dan atau kedewasaan berorganisasi yang telah ditunjukkan, merupakan modal konsolidasi yang strategis, sekaligus jadi modal sosial yang berharga bagi tumbuh-kembang organisasi ini di Provinsi Sumatera Barat kedepan,” ungkapnya.

Usai Musda setelah vakum selama 25 tahun lebih, terang dia, Depidar III Soksi Sumatera Barat diharapkan segera melakukan konsolidasi total atau penataan paripurna keorganisasian, pembekalan kaderisasi dan perluasan jejaring keorganisasian, serta penguatan akseptabilitas di hadapan masyarakat Sumatera Barat.

“Konsolidasi paripurna itu mencakup tiga matra yakni konsolidasi kelembagaan, program dan kader,” terang dia.

Khusus dalam aspek kaderisasi, tambahnya, dilaksanakan secara komplit yakni kaderisasi pada level horisontal maupun pada level vertikal.

Horisontal, berlaku kepada internal kader dan anggota Soksi Sumatera Barat.

Vertikal, berlangsung dalam konteks peningkatan frekuensi komunikasi dan konsultasi dengan Depinas Soksi di Jakarta sebagai episentrum pergerakan Soksi secara nasional.

“Perlu pula dicatat oleh segenap anggota Soksi, bahwa praksis kaderisasi itu pada akhirnya termanifestasikan dalam eksistensi dan kiprah kita di tengah-tengah masyarakat, sehingga untuk konteks ini kita dapat menyebutkan sebagai metoda kaderisasi swadiri,” terangnya.

“Setiap kader mengkaserkan dan atau menempa dirinya sendiri secara riil di tengah masyarakat, untuk dapat tampil sebagai kader bangsa yang paripurna; cakap dalam wawasan kebangsaan, lentur dalam kemajemukan atau pluralisme, serta bersiap kapan saja jadi pemberi jalan keluar (solution maker) atas problem sosial kemasyarakatan,” tambahnya.

Dalam hal konsolidasi program kerja, baiklah Depidar SOKSI Sumatera Barat terus membangun sekaligus menguatkan kemitraan strategis, baik terhadap pemerintah daerah, maupun terhadap berbagai elemen sosial krmasyarakatan.

Atensi program kerja Soksi pada bidang ekonomi misalnya, mestilah diaksentuasikan dan diprioritaskan kemanfaatannya bagi kelompok-kelompok masyarakat yang rentan secara ekonomi seperti petani, peternak, dan nelayan.

Untuk program kerja yang menyangkut strategi penguatan kecakapan dan kompetensi kader, hendaknya ditempuh kemitraan strategis dengan kalangan perguruan tinggi.
Sedangkan untuk program literasi atau pencerahan wawasan politik misalnya, maka Soksi Sumatera Barat dapat melakukan literasi bagi para pemilih pemula melalui kerjasama dengan otoritas penyelenggaraan Pemilu yakni KPUD dan Bawaslu serta elemen social society pemantau Pemilu.

Menurutnya, Soksi Sumatera Barat juga perlu memberikan advokasi pada masyarakat khususnya kelompok-kelompok terpinggirkan dan atau termarginalisasi sebagai dampak regulasi pembangunan.

“Bersamaan dengan itu, Soksi hendaknya dapat memainkan peran sebagai mediator atas potensi konflik kebijakan pembangunan antara masyarakat dan pemerintah daerah,” harap dia.

Namun demikian, urai dia, kader Soksi mesti memiliki kecakapan organisasional sebagai solution maker atas problem sosial ekonomi masyarakat, misalnya melalui peranan wadah koperasi.

Lebih baik lagi apabila SOKSI mampu bersinergi secara kualitatif dengan pemerintah daerah untuk mendorong peluang penciptaan lapangan kerja bagi kaum muda usia produktif.

Secara khusus, bagi kader-kader SOKSI di Sumatera Barat yang sekaligus adalah kader-kader potensial dan terbaik Partai Golkar, hendaknya terus mendukung sikap DPP Partai Golkar untuk menyatupadukan potensi kader-kader SOKSI yang masih berbeda jalan hanya lantaran oleh klaim untuk dan atas nama legalitas yang sebenarnya sumir.

Spirit rekonsiliatif merupakan kebutuhan yang bersifat urgent bagi eksistensi SOKSI hari-hari ini.

Depinas dibawah kepemimpinan duet Ahmadi Noor Supit dan Mukhamad Misbakhun, terangnya, dengan tangan terbuka menerima “kehadiran kembali” kader-kader SOKSI yang kini masih terobsesi dengan klaim legalitas yang sumir itu, untuk bergabung kembali menguatkan eksistensi dan kiprah politik Soksi.

“Patut diingat, Soksi yang kuat akan membuat eksistensi Partai Golkar menjadi semakin kokoh,” tambahnya.

Prinsipnya, relasi simbiosis mutualisme antara Ormas-ormas pendiri Golkar, khususnya SOKSI dengan Partai Golkar sebagai kanal afiliasi politik Ormas-ornas tersebut, akan semakin kokoh dan produktif apabila tersedia suasana di antara segenap kader.

SOKSI dan Ormas pendiri Golkar lainnya justru menjadi penentu bagi eksistensi dan kiprah Partai Golkar di tengah realitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam diksi yang lain, eksistensi Partai Golkar dapat menjadi rapuh dan rusak tanpa soliditas kader-kader dari Ormas pendiri Golkar. Keterpecahan soliditas Ormas pendiri Golkar bukan saja merugikan Ormas bersangkutan, tapi dapat merugikan Partai Golkar, bahkan merusak soliditas bangsa ini.

Hal senada disampaikan Ketua Partai Golkar Sumbar, Khairunas. Dalam sambutannya, dia menegaskan, Musda ini adalah momentum kebangkitan Soksi di Sumatera Barat.

“Mari bersinergi dengan Partai Golkar untuk meningkat electoral partai di Ranah Minang,” harap dia. (*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news