Numplak Wajik Awali Prosesi Garebeg Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

2 days ago 7

Numplak Wajik Awali Prosesi Garebeg Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi (kiri) saat menghadiri upacara Numplak Wajik pada Jumat (28/3 - 2025) di Panti Pareden, kompleks Magangan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat./Ist

Harianjogja.com, JOGJA–Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar upacara Numplak Wajik pada Jumat (28/3/2025) di Panti Pareden, kompleks Magangan Kraton. Upacara ini menandai dimulainya rangkaian prosesi Garebeg Sawal, tradisi tahunan yang menjadi simbol sedekah raja kepada rakyat.

Upacara dipimpin oleh Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Datu Dana Suyasa, GKR Mangkubumi. Sebelum prosesi dimulai, kerangka dan mustaka (puncak) Gunungan telah diletakkan di Panti Pareden, disaksikan oleh Abdi Dalem yang bertugas dalam ritual-ritual adat kraton.

Sekitar pukul 15.30 WIB, rombongan Abdi Dalem Keparak tiba, dipimpin langsung oleh GKR Mangkubumi. Suasana sakral semakin terasa dengan iringan gejog lesung—musik tradisional yang dihasilkan dari pukulan alu pada lesung kayu besar. Irama khas ini dipercaya mampu menolak bala dan mengundang berkah.

BACA JUGA : Pemudik Diminta Singgah di Rest Area Maksimal 30 Menit, Ini Alasannya

Setelah rombongan duduk di dalam Panti Pareden, upacara Numplak Wajik dimulai. Tradisi ini berpusat pada pembuatan wajik, kue ketan manis yang akan menjadi bagian dari Gunungan dalam Garebeg Sawal. Prosesi ini menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong dalam tradisi Jawa.

Pada Garebeg Sawal mendatang, sebanyak tujuh Gunungan akan disiapkan yakni tiga Gunungan Kakung (Jaler), Gunungan Wadon (Estri), Gunungan Darat, Gunungan Gepak dan Gunungan Pawuhan. Masing-masing Gunungan terdiri dari beragam makanan tradisional seperti kue, hasil bumi serta mustaka sebagai puncak. Gunungan ini akan diarak dan dibagikan kepada masyarakat sebagai wujud berkah dan kemurahan hati raja.

Puncak acara Garebeg Sawal akan berlangsung pada Senin, 31 Maret 2025 yang dipusatkan di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Masjid Gedhe Kauman, kompleks Kepatihan (Kantor Gubernur DIY) dan Kadipaten Pura Pakualaman. Seperti tahun-tahun sebelumnya, masyarakat akan berebut Gunungan dalam tradisi yang dikenal sebagai Udhik-udhik, yang melambangkan limpahan rezeki dan berkah dari raja kepada rakyatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news