Pasia Laweh, Simpul Resiliensi Nagari di Tengah Arus Demokrasi Modern

2 months ago 25

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

AGAM, KLIKPOSITIF — Di tengah gelombang demokratisasi modern yang semakin kompleks, Nagari Pasia Laweh di Kabupaten Agam tampil sebagai simbol kekuatan lokal yang tangguh.

Hal ini tercermin dalam kegiatan riset berjudul “Resiliensi Institusi Nagari melalui Pendekatan Social Institution dalam Menghadapi Tantangan Demokrasi Modern di Sumatera Barat” yang dipimpin oleh Dr. Tengku Rika Valentina, S.IP., M.A dari Universitas Andalas.

Riset ini dibuka secara resmi dengan sambutan hangat dari Wali Nagari Pasia Laweh, Zul Arfin Dt. Parpatiah, S.Sos., MM., CPM yang juga menjabat sebagai Ketua Forwana Sumbar.

Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Pasia Laweh merupakan nagari konstitusi yang menjadi contoh di Kabupaten Agam. “Karena konsistensinya menjaga adat dan memadukannya dengan sistem pemerintahan formal,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung di Pasia Laweh ini mengusung pendekatan kualitatif, melalui wawancara semi-terstruktur dan Focus Group Discussion (FGD), dengan melibatkan unsur penting seperti Wali Nagari dan perangkatnya, KAN, Bundo Kanduang, pemuda, tokoh perempuan, hingga akademisi.

Dalam FGD, anggota KAN menyampaikan bahwa demokrasi di nagari berjalan lancar dan segala konflik diselesaikan melalui musyawarah mufakat.

Ketika ditanya apa rahasia kekompakan dan keberhasilan nagari, jawabannya terletak pada gaya kepemimpinan yang disiplin, tegas, serta inovatif.

Bahkan, perangkat nagari difasilitasi untuk menempuh pendidikan hingga jenjang S1 dan berbagai pelatihan dilakukan secara rutin, termasuk kegiatan kepemudaan guna mengurangi ketergantungan terhadap gadget di kalangan remaja.

Rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) di nagari ini disusun secara partisipatif, melibatkan semua unsur masyarakat tanpa terkecuali.

Dalam pelaksanaannya, proses penyelesaian masalah dilakukan secara cepat dan tepat di tingkat bawah, tanpa prosedur birokrasi yang berbelit, mencerminkan falsafah Minang “bajanjang naiak, batanggo turun.”

Harapan besar juga disampaikan oleh Sekretaris Nagari, Hernaldo, agar ke depan otonomi anggaran lebih ditingkatkan dan perguruan tinggi seperti Unand terus hadir memberikan ilmu serta menjalin kerja sama yang konkret dengan nagari.

Riset yang dilaksanakan oleh tim gabungan yang terdiri dari Dr. Tengku Rika Valentina, Dr. Roni Ekha Putera, mahasiswa magister ilmu politik Andre Gunawan dan Dhurani Balqis, serta Tirza Haqia Purnama dari magister administrasi publik.

Tim gabungan tidak hanya akan melahirkan publikasi ilmiah, tetapi juga memformulasikan model kelembagaan hibrid antara adat dan negara, rekomendasi kebijakan kontekstual, serta dokumen reflektif untuk memperkuat kelembagaan nagari.

“Mereka tidak datang membawa jawaban, melainkan membuka ruang dialog dan membangun pengetahuan bersama masyarakat nagari,” kata Ketua Tim.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news