Logo Koperasi Indonesia. / ist
Harianjogja.com, BANTUL – Pemerintah Kabupaten Bantul menggelontorkan anggaran Rp1 miliar untuk mendukung operasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang kini telah terbentuk di seluruh 75 kalurahan. Dana tersebut diharapkan dapat memperkuat koperasi sebagai fondasi ekonomi desa.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, koperasi desa bukan sekadar formalitas kelembagaan, tetapi harus menjadi penggerak utama kesejahteraan masyarakat. “Seluruh Kalurahan di Bantul ada 75 dan semuanya sudah terbentuk Koperasi Desa Merah Putih,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).
Untuk mendukung keberlanjutan koperasi, Pemkab tak hanya menyalurkan pendanaan, tetapi juga menggelar berbagai pelatihan. Program yang disiapkan meliputi manajemen ritel bisnis, koperasi simpan pinjam, manajemen klinik dan apotek, manajemen logistik, serta pelatihan dasar perkoperasian.
Pemkab juga menggandeng kampus sebagai mitra inkubasi. Institusi ini telah diverifikasi oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), yang memperkuat legitimasi dan kapasitas pendampingan. “Kampus yang kami gandeng ini sudah diverifikasi oleh LPDB sebagai mitra untuk menginkubasi Kopdes Merah Putih di Bantul,” tambah Halim.
BACA JUGA: Anggota Polsek Imogiri Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Beruntun di Banguntapan Bantul
Ia juga menekankan pentingnya ekspansi keanggotaan koperasi untuk memperbesar skala bisnis dan manfaat ekonomi bagi warga. “Kami mendorong koperasi ini memiliki anggota sebanyak mungkin agar skala bisnisnya besar dan signifikan, sehingga akan memberikan kesejahteraan bagi seluruh anggota,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, Prapta Nugraha menyebut semua Kopdes Merah Putih di Bantul kini telah memiliki legalitas lengkap. “Sampai bulan Juli ini semua Kopdes Merah Putih di Bantul sudah berbadan hukum dan sudah memiliki nomor induk koperasi,” ujarnya.
Prapta menambahkan, penguatan koperasi dilakukan lewat pendekatan holistik melalui pendampingan intensif, coaching clinic, inkubasi bisnis, hingga pembangunan ekosistem kolaborasi berbasis hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, media, dan lembaga keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News