Pemkab Bantul Resmikan Program Padat Karya Infrastruktur 2025, Serap 5.070 Tenaga Kerja

7 hours ago 1

Pemkab Bantul Resmikan Program Padat Karya Infrastruktur 2025, Serap 5.070 Tenaga Kerja Suasana peresmian padat karya infrastruktur yang digulirkan Pemkab Bantul di kawasan Krandohan, Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Sabtu (15/4 - 2025). (Email)

Harianjogja.com, BANTUL–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meresmikan program Padat Karya Infrastruktur 2025 di kawasan Krandohan, Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Sabtu (15/4/2025). Program ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran, meningkatkan partisipasi sosial masyarakat, serta mempercepat pembangunan infrastruktur pedesaan.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjelaskan, padat karya merupakan salah satu program andalan Pemkab Bantul. Menurutnya, selain mempercepat perbaikan infrastruktur pedesaan, program ini juga mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

“Padat karya ini seperti pisau bermata dua. Pertama bisa menyerap ribuan tenaga kerja dalam satu tahun. Kedua, infrastruktur pedesaan terbangun dan bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan sosial dan ekonomi,” ujar Halim.

Ia menambahkan bahwa program ini memiliki keunggulan dibandingkan sistem proyek borongan. “Kalau ini kami borongkan, hasilnya belum tentu lebih baik. Dengan padat karya, masyarakat punya rasa handarbeni atau memiliki karena mereka sendiri yang membangunnya,” katanya.

Ke depan, Pemkab Bantul berupaya untuk meningkatkan anggaran padat karya. “Banyak sekali proposal dari masyarakat yang belum bisa kami penuhi. Insya Allah pada 2026 nanti, anggarannya akan kami tingkatkan agar lebih banyak infrastruktur pedesaan yang bisa diperbaiki melalui padat karya,” tutup Bupati.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Istirul Widilastuti menjelaskan, program padat karya di Bantul didasarkan pada upaya membangun persepsi positif terhadap kerja berbasis komunitas.

BACA JUGA: Plengkung Nirbaya Ditutup Permanen, Durasi Lampu Bangjo Simpang Empat Gading Lebih Cepat

Selain menciptakan lapangan pekerjaan bagi pengangguran dan warga miskin, program ini juga memupuk semangat gotong royong serta memperluas akses masyarakat terhadap fasilitas publik.

“Melalui program ini, kami ingin memastikan pembangunan infrastruktur tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” ujar Istirul.

Pada 2025, program padat karya di Bantul mencakup 195 lokasi menelan anggaran Rp19,5 miliar dengan setiap lokasi menyerap 26 tenaga kerja, sehingga total tenaga kerja yang terserap mencapai 5.070 orang. Program ini berlangsung selama 21 hari, dimulai dari 18 Februari hingga 13 Maret 2025.

Adapun bentuk pembangunan yang dilakukan meliputi 128 lokasi cor blok, 10 lokasi cor blok talud, 40 lokasi talud jalan, 7 lokasi drainase, 9 lokasi drainase tertutup dan 1 lokasi irigasi.

"Dengan adanya program ini, diharapkan tidak hanya infrastruktur pedesaan yang semakin baik, tetapi juga ekonomi warga semakin tumbuh melalui keterlibatan langsung dalam pembangunan daerah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news