Pro Kontra Vaksin TBC Bill Gates Mulai Diuji Klinis, Begini Kata Ahli Epidemiologi UGM

6 hours ago 3

Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengizinkan uji klinis tahap tiga vaksin tuberculosis (TBC) M72 yang dikembangkan oleh Bill Gates dan Melinda Gates Foundation di Indonesia. Rencana pelaksanaan uji klinis ini, menuai pro dan kontra di masyarakat.

Ahli Epidemiologi dari Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM, Riris Andono Ahmad menilai diksi kelinci percobaan dalam rencana uji klinis ini tidak tepat dan seolah mengandaikan warga masyarakat tidak berdaya untuk menolak. Padahal dalam konteks uji klinis, seseorang tidak bisa dipaksa untuk ikut karena sifatnya sukarela. 

"Bahkan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi sehingga meski pun seseorang sudah sukarela, tetapi tidak memenuhi syarat, maka ia tetap tidak dapat berpartisipasi dalam uji klinis," kata pria yang akrab disapa Donnie pada Selasa (20/5/2025).

BACA JUGA: SPPG Skema BUMDes DIY Bakal Direplikasi di Daerah Lain

Donnie menjelaskan uji klinis vaksin TBC telah melalui beberapa fase. Uji klinis yang akan dilakukan ini kata Donnie merupakan fase ketiga yang fokus pada efek yang dituju, yaitu vaksin ini benar-benar dapat mencegah terjadinya TBC.

Donnie meyakini uji terkait aspek keamanan sudah dilakukan di dua fase sebelumnya. Sehingga bila aspek keamanan di fase sebelumnya tidak terpenuhi maka tidak dapat dilanjutkan hingga ke fase ini. 

"Seluruh fase penelitian juga dilaksanakan dengan pengawasan dari badan-badan independen, baik di tingkat nasional maupun internasional, yang berperan mendeteksi adanya risiko yang mungkin terjadi," katanya.

Indonesia merupakan negara dengan beban kasus TBC tertinggi kedua di dunia dengan satu juta kasus TBC di Indonesia setiap tahunnya dan angka kematian mencapai sekitar 130.000 jiwa. Donnie menyebut Indonesia memiliki kepentingan terhadap uji klinis ini yakni untuk memastikan bahwa vaksin TBC yang akan diujikan aman dan efektif untuk populasi di Indonesia. 

"Tingginya beban kasus TBC di Indonesia, tinggi pula kebutuhan terhadap vaksin ini untuk mencegah terjadinya penularan dan mengurangi kematian akibatnya," tandasnya.

Kemanusiaan

Mengenai urgensinya, vaksin TBC ini sebetulnya sudah ada yakni vaksin BCG yang diberikan kepada anak-anak. Donnie menjelaskan sejatinya vaksin BCG tidak memberikan proteksi penuh terhadap penularan. Manfaat vaksin BCG kata dia untuk mengurangi derajat keparahan TBC pada anak-anak, tetapi tidak dapat melindunginya hingga dewasa dari penularan TBC.

 "Jadi, kami perlu vaksin yang lebih baik lagi untuk melindungi dari penularan. Namun untuk mendapatkannya, perlu dilakukan uji klinis terlebih dahulu," ungkapnya.

BACA JUGA: Hingga Akhir April 2025, Realisasi Produksi Gabah Kering Panen di Sleman Mencapai Lebih dari 123 Ribu Ton

Terkait keterlibatan Bill Gates dalam uji klinis vaksin TBC ini di Indonesia, Donnie melihat peran Bill Gates masih dalam koridor filantropi atau kemanusiaan. Donnie berharap pro dan kontra tidak menghilangkan peluang untuk ikut menanggulangi penularan penyakit TBC. 

"Masyarakat perlu melihat bahwa ada manfaat dari uji klinis ini. Jika manfaat itu lebih besar dengan risiko yang dapat dikelola, maka alangkah baiknya untuk mendukung karena pada akhirnya yang akan merasakan manfaatnya adalah masyarakat Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news