Ilustrasi banjir. / Freepik
Harianjogja.com, SRAGEN-- Hujan lebat yang terjadi pada Selasa (21/10/2025) sore hingga malam hari di Wilayah Kabupaten Sragen menyebabkan 70 rumah dan satu sekolah di Kecamatan Plupuh, Sragen, terendam banjir
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama puluhan relawan penanggulangan bencana (PB) langsung melakukan kerja bakti di lokasi terdampak pada Rabu (22/10/2025) untuk mengantisipasi banjir susulan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen, Giyanto, saat dihubungi Espos, Rabu siang, menjelaskan selain 70 rumah yang tergenang air, juga ada satu sekolahan yang terdampak banjir. Bencana banjir tersebut, kata dia, terjadi di wilayah Desa Karangwaru dan Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Sragen.
Dia menyebut peristiwa banjir terjadi mulai pukul 16.30 WIB dan mulai surut total pada pukul 22.45 WIB. Giyanto menerangkan peristiwa banjir terjadi lantaran adanya hujan deras dalam durasi lama sehinga anak Sungai Karangwaru meluap.
"Dampaknya jalan desa, persawahan, hingga pemukiman tergenang air. Di lingkungan RT 006 Karangwaru kedalaman air 30-50 cm. Air masuk ke dalam rumah dengan ketinggian air 5-20 cm. Akibatnya aktivitas warga terhambat. Ada 11 rumah yang tergenang di RT 006," jelas Giyanto.
Dia mengatakan dampak banjir juga terjadi di lingkungan RT 007 Karangwaru, air menggenangi 15 rumah dan satu sekolahan. Giyanto menyebut ketinggian air mencapai 30-50 cm sementara ketinggian air di dalam rumah mencapai 5-20 cm.
Sementara itu, kata dia, di Dukuh Pedak RT 002, Desa Karangwaru, ada lima rumah yang tergenang air dengan kedalaman air sama 30-50 cm. Lalu di Dukuh Kolutan RT 015, Desa Karangwaru, terdapat empat rumah yang tergenang air.
"Kemudian di wilayah Desa Sambirejo Plupuh juga terdampak banjir di wilayah jalanan desa dan permukiman. Dampak yang paling terasa di Dukuh Pedak RT 026, Desa Sambirejo, Plupuh, dengan ketinggian air 30-50 cm. Di lingkungan RT 026 ada 30 rumah yang tergenang air," jelas dia.
Lalu, Giyanto menyatakan di Dukuh Sumomoro RT 024 ada enam rumah yang tergenang air, sehingga total ada 70 rumah yang terdampak banjir.
"Kami mendapat informasi banjir dari media sosial dan langsung dilakukan penanganan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sragen. Kami juga berkoordinasi dengan relawan PB untuk penanganan banjir," kata dia.
Giyanto mengimbau kepada warga tetap waspada dan siaga terhadap dampak bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir.
Untuk penanganan pascabanjir, jelas dia, dilakukan dengan menerjunkan Tim Damkar dan BPBD untuk ikut bersih-bersih lumpur di lokasi banjir. Dia mengatakan ada tiga unit mobil Damkar dan satu unit truk tangki BPBD yang diterjunkan di wilayah Dukuh Pedak, Desa Sambirejo, Sragen. Selain itu evakuasi barongan yang menyumbat sungai dilakukan di wilayah Desa Sambirejo, Plupuh, Sragen.
Kepala Pelaksana BPBD Sragen, R. Triyono Putro, mengatakan puluhan relawan bersama Bupati Sragen Sigit Pamungkas melakukan kerja bakti mengevakuasi barongan bambu di tengah sungai.
"Total ada 5 ton barongan bambu yang berhasil dievakuasi dengan melibatkan 75 orang personel dari BPBD, DPU Sragen, Damkar Sragen, Polri, TNI, Camat Plupuh, perangkat desa setempat, ketua RT setempat, warga setempat, dan para relawan PB se-Kabupaten Sragen," jelas dia.
Menurutnya evakuasi barongan dilakukan dengan menggunakan alat berat dan peralatan gergaji mesin. Kerja bakti berlangsung mulai pukul 07.00 WIB hingga 13.30 WIB. Petugas Damkar turut membersihkan lumpur di rumah-rumah warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com