Harianjogja.com, BANTUL—Ratusan Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta di Bantul masih kekurangan komputer untuk penyelenggaraan Asesmen Standarisasi Pendidikan Dasar (ASPD). Namun, setiap tahun pengadaan komputer masih terbatas.
Kepala Bidang SD, Disdikpora Bantul, Edi Sutrisno menjelaskan kebutuhan komputer untuk penyelenggaraan ASPD di SD negeri dan swasta wilayah Bantul masih tinggi. Kaena hanya beberapa sekolah yang mampu menyediakan komputer hingga 50% dari jumlah siswa. Akibatnya, beberapa sekolah menggelar ASPD hingga dua sesi dalam sehari.
“Dua sesi [penyelenggaraan ASPD] per satuan pendidikan itu [penyelenggaraan APSD] sudah memakai laptop guru, siswa bahkan komite sekolah. Yang terpenting jangan terlalu panjang sesinya,” ujarnya, Senin (6/1/2025).
BACA JUGA : Mulai Digelar, ASPD Jadi Bahan Melihat Mutu Pendidikan di Kabupaten Sleman
Pengadaan komputer untuk sekolah di Bantul masih terbatas. Tahun 2024, pengadaan komputer dari APBD Bantul hanya mencapai 32 unit. Jumlah tersebut pun dibagi untuk beberapa sekolah dengan alokasi 4 unit komputer per sekolah. Selain itu, beberapa sekolah di Bantul juga mendapatkan 15 unit komputer per sekolah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024.
“Dinas [Disdikpora Bantul] berusaha semaksimal mungkin untuk menambah [komputer], namun tergantung alokasi anggaran yang diberikan,” katanya.
Selain dari APBD Bantul dan DAK, sekolah-sekolah juga dapat mengalokasikan tambahan komputer dengan Dana Operasional Sekolah (BOS) nasional maupun BOS daerah. Pengadaan komputer untuk menunjang penyelenggaraan ASPD harus mendapat dukungan dari berbagai pihak lantaran kebutuhannya yang masih tinggi.
“Selama ini kami menilai harus ada parameter baku [untuk standarisasi pendidikan], sehingga ASPD tetap dilaksanakan. Itu tidak masalah [ASPD digelar per sesi] beberapa satuan pendidikan dari sisi TIK kurang, kami berupaya bekerja sama dengan guru [untuk penyelenggaran ASPD dengan komputer terbatas],” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Bantul, Suradal menilai keterbatasan anggaran menjadi penyebab alokasi pengadaan komputer di sekolah masih terbatas. “Kalau semua sekolah dianggarkan [untuk pengadaan komputer] masih kurang. Itu [pengadaan komputer] dilakukan secara bertahap,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News