KLIKPOSITIF – Pembangunan fly over Sitinjau Lauik resmi dimulai. Prosesnya ditandai dengan peletakkan batu pertama yang dipimpin oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo.
Pembangunan fly over yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok itu diperkirakan bakal memakan waktu selama dua tahun.
Namun Dody mengatakan, dengan fly over tersebut, angka kemacetan dan kecelakaan yang kerap terjadi di Sitinjau Lauik bisa ditekan.
“Pembangunan Flyover Panorama I ini diharapkan juga dapat memperbaiki kondisi geometrik jalan dalam rangka meningkatkan keselamatan pengguna jalan.”
“Serta mempercepat waktu tempuh dan menurunkan biaya logistik sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat,” katanya.
Selain itu Dody menyebut, konstruksi bangunan fly over juga akan dibuat tahan dari guncangan gempa. Hal demikian penting karena Sumbar dilalui patahan tektonik.
“Saya berharap karena nanti banyak jembatan, semua jembatan harus mengantongi sertifikat tahan gempa,” sebut dia.
Pembangunan Flyover Panorama I merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha melalui skema ketersediaan layanan atau availability payment (KPBU-AP), dengan nilai investasi sebesar Rp2,79 triliun.
Proyek ini diprakarsai oleh konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur dengan panjang penanganan 2,77 km terdiri dari AT grade 1,77 km dan elevated 1 km.
Menteri Dody berharap kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dalam hal pembebasan.
Menurut dia, hal demikian dilakukan agar pekerjaan konstruksi Flyover Sitinjau Lauik dapat berjalan lancar sehingga dapat segera bermanfaat untuk masyarakat.
“Setelah desain dan lahan siap, kegiatan konstruksi akan dilakukan selama 2 tahun dan dilanjutkan dengan masa layanan selama 10 tahun,” pungkasnya.(*)