Foto ilustrasi sakit perut - keracunan. / Freepik
Harianjogja.com, KARANGANYAR –Ratusan siswa SMP Negeri 1 Karanganyar dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual, sakit perut, dan diare setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025).
Informasi yang dihimpun Espos, sebagian besar siswa mulai merasakan gejala beberapa jam setelah pulang sekolah. Keluhan muncul pada Rabu malam, dengan gejala dominan berupa sakit perut, mual, hingga diare.
Dugaan sementara mengarah pada salah satu komponen menu hari itu, yaitu katsu salad dengan saus mayones.
“Anakku pulang sekolah sambat perut sakit dan diare malam harinya. Tak kasih obat, alhamdulillah nggak parah, pagi sudah sembuh,” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebut namanya kepada Espos, Kamis (16/10/2025).
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak sekolah berkoordinasi dengan Puskesmas Karanganyar untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap siswa terdampak. Para siswa dikumpulkan di aula sekolah dan mendapatkan penanganan langsung dari petugas medis.
Camat Karanganyar, Sutarmo, membenarkan adanya insiden ini. “Memang ada beberapa siswa yang mengeluhkan sakit perut dan diare. Tapi alhamdulillah tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit, semua cukup ditangani oleh tim dari Puskesmas,” ujar Sutarmo saat dikonfirmasi Espos, Kamis malam.
Berdasarkan data sementara, sedikitnya 100-an siswa mengalami mual, sakit perut, dan diare. Meski belum ada kepastian soal penyebab, dugaan sementara mengarah pada menu MBG yang dikonsumsi Rabu siang, terutama bahan mayones.
Namun, Sutarmo menegaskan pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti insiden. Dapur penyedia menu MBG juga melayani beberapa sekolah lain, namun hanya SMP Negeri 1 Karanganyar yang melaporkan kasus ini.
“Belum bisa dipastikan apakah benar dari menu MBG atau bukan. Karena sekolah lain yang menerima makanan dari dapur yang sama tidak ada laporan serupa," katanya.
Saat ini, sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan untuk diuji. Situasi saat ini terkendali, dan mayoritas siswa dilaporkan sudah membaik. "Sudah membaik. Sudah diberi obat. Tidak ada yang sampai dirujuk ke RS," kata Sutarmo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id