Sistem Transaksi Tol Nirsentuh Akan Diuji Coba di Trans Jawa

3 hours ago 2

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh nirhenti (MLFF) harus diimplementasikan dengan hati-hati. Saat ini rencananya masih memerlukan uji coba lanjutan di ruas tol padat.

Proyek multi lane free flow (MLFF) yang sempat tertunda kini tengah dievaluasi kembali setelah uji coba di Jalan Tol Bali Mandara. BPJT menilai tahap uji berikutnya perlu dilakukan di ruas tol dengan lalu lintas lebih tinggi seperti Jabodetabek atau Trans Jawa.

“Belum tahu [lokasi dan waktu uji coba lanjutan belum ditentukan]. Tetapi tadi saya diskusi, mungkin inginnya [di jalan tol] yang lebih kompleks, lebih menantang. Bisa dekat-dekat sini, bisa di Jabodetabek, bisa di Trans Jawa. Yang kompleksitasnya lebih tinggi,” kata Kepala BPJT Kementerian PU Wilan Oktavian di Jakarta, Senin (20/10/2025).

Wilan menjelaskan, setiap tahapan penerapan MLFF perlu disiapkan dengan matang. Saat ini masih diperlukan penyampaian laporan sebelum penentuan lokasi dan waktu uji coba lanjutan. Ia juga mengingatkan bahwa uji coba memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan sehingga tidak dapat dilakukan secara tergesa-gesa.

Anggota BPJT Kementerian PU Sony Sulaksono Wibowo mengungkapkan sejumlah isu masih memerlukan penyesuaian, mulai dari integrasi teknologi MLFF dengan sistem yang telah dimiliki para operator tol, penyesuaian mekanisme pembayaran melalui penyedia jasa pembayaran (PJP), hingga aspek penegakan aturan bagi pelanggaran transaksi tol.

Koordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri juga diperlukan. Ia menyebut, Korlantas juga membutuhkan payung hukum yang tegas karena kewenangannya terbatas pada penegakan hukum pelanggaran lalu lintas. “Tidak membayar tol bukan pelanggaran lalu lintas, ini adalah isu menarik yang harus kita adjust,” kata Sony.

Presiden Direktur PT Roatex Indonesia Toll System Attila Keszeg menyebut sebanyak 1.900 kali pengujian telah dilakukan di Tol Bali Mandara untuk memastikan sistem berjalan sesuai spesifikasi, dan seluruhnya dinyatakan berhasil.

Attila menjelaskan, sistem MLFF berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) memungkinkan pelacakan pergerakan kendaraan dengan akurasi tinggi, termasuk di ruas tol dengan lalu lintas padat.

Selain itu, perusahaan asal Hungaria ini menyiapkan kamera cerdas berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung sistem pemantauan transaksi kendaraan bersama Korlantas Polri. Kamera tersebut mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan mengenali beragam jenis pelat nomor kendaraan.

Terkait rencana penerapan di ruas tol lain, RITS menyatakan akan mengikuti arahan Kementerian PU dan BPJT. Perusahaan pun menilai penetapan kembali proyek MLFF sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) di era Pemerintahan Prabowo Subianto merupakan bukti komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan kerja sama tersebut.

“Saya mewakili investor dari Hungaria, yakni pemerintah Hungaria, tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dan memperkuat kemitraan antara Hungaria dan Indonesia. Kami menilai, penetapan kembali proyek ini sebagai PSN menunjukkan kepercayaan dan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia terhadap keberlanjutan kerja sama ini,” kata Attila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news