Harianjogja.com, KULONPROGO—Siswa SMP di Kabupaten Kulonprogo yang tersandung judi online (Judol) dan pinjaman online (Pinjol) diperkenankan untuk mulai tetap bersekolah.
Meski pun kegiatan belajarnya tidak selalu di sekolahnya bisa melalui skema dalam jaringan (daring) atau dari rumahnya saja. Langkah tersebut menjadi upaya untuk pemulihan bagi siswa dari tekanan psikologis di sekolahnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Nur Hadiyanto mengatakan, siswa tersebut diberi kesempatan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh metode daring. Namun tetap mengambil materi pembelajaran dan soal di sekolah lantas dikerjakannya dari rumah. "Untuk memberikan ruang pemulihan psikologis tanpa tekanan lingkungan sekolah," katanya kepada wartawan, Selasa (28/10/2025).
"Keputusan itu jadi hasil case conference siswa SMP di Kokap yang terjerat Judol yang dihadiri Disdikpora, Dinsos, Dinkes dan pihak sekolah," kata pria yang akrab disapa Nurhady ini.
Dalam case conference itu juga siswa yang tersandung Judol ini dimintai komitmen untuk tidak mengakses situs tersebut lagi. Sang anak juga diminta untuk bersedia mengikuti program konseling dan orang tuanya mendampingi prosesnya.
Nurhady mengatakan, untuk pemulihan kondisi psikologisnya dengan merujuk ke Puskesmas terdekat rumah anak untuk penanganan psikologis klinis lebih lanjut. Menurutnya, kejadian ini menjadikan pelajaran untuk lebih waspada dan menjaga anak-anak dari dampak Judol. "Untuk penyelesaian hutang diserahkan kepada pihak keluarga," ucapnya.
Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi menambahkan, proses pembelajaran bagi siswa ini tetap harus berjalan meskipun harus secara daring. Nantinya secara bertahap harus ada pengkondisian di sekolah dari siswa-siswa lain atau teman-temannya. Tetap diberikan tugas dan proses pembelajaran tetap jalan dan diminta kepada sekolah agar tidak ada putus sekolah dan tetap sekolah.
"Belum ada keputusan mindahin sekolah anak ini tetapi masih lihat perkembangannya terlebih dahulu meskipun sudah ada alternatif namun belum bisa disampaikan sekarang," ungkapnya.
Ketika disinggung mengenai kondisi psikis sang anak yang tersandung Judol dan Pinjol ini kata, Nur Wahyudi kondisinya cukup baik. Malah menunjukan sikap yang tetap ingin bersekolah mengenyam pendidikan. Pedampingan sudah dilakukan terhadap sang anak baik melalui Dinas Sosial ataupun dari psikologi klinis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

6 hours ago
5

















































