Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko saat memberikan sambutan di depan relawan se-Kulonprogo saat apel relawan di Kantor Kalurahan Tayuban, Kamis (23/10/2025). Harian Jogja - Khairul Ma'arif.
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo menggelar apel sukarelawan di Kantor Kalurahan Tayuban, Kapanewon Panjatan, Kamis (23/10/2025). Kegiatan itu dihadiri seluruh sukarelawan dari setiap kalurahan di Kulonprogo untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan.
Kepala BPBD Kulonprogo, Setiawan Tri Widada menyampaikan, apel sukarelawan ini untuk mengkonsolidasikan menghadapi potensi ancaman bencana khususnya hidrometeorologi. Adanya apel sukarelawan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan untuk membantu ancaman kebencanaan.
"Dari 88 kalurahan di Kulonprogo 82 di antaranya sudah terbentuk kalurahan tangguh bencana [Kaltana] yang juga memiliki forum pengurangan risiko bencana atau FPRB," katanya kepada wartawan di Kantor Kalurahan Tayuban, Kamis (23/10/2025).
"FPRB menjadi garda terdepan di kalurahan dalam penanganan dan antisipasi ancaman kebencanaan hidrometeorologi," kata Setiawan.
FPRB dapat membantu lurah dan pamong di kalurahan dalam menghadapi berbagai ancaman. Setiawan mengungkapkan, dari 82 Kaltana banyak yang sudah dibentuk sejak lama tetapi tidak bergerak atau belum aktif maksimal.
BPBD mendorong agar Pemerintah Kalurahan (Pemkal) untuk menggerakkan Kaltana dan FPRB yang sudah ada di kalurahannya. "Akan dikoordinasikan dahulu pengurus Kaltana agar bisa diaktifkan kembali," ucapnya.
Setiawan mengaku, hujan yang turun di Kulonprogo sudah menimbulkan bencana longsor di sisi utara atau kawasan perbukitan Menoreh. Adapun tanah longsor dan pohon tumbang itu terjadi di Kapanewon Samigaluh. Apel sukarelawan ini juga menjadi ajang sinergi antara pemerintah dengan relawan. "Gerak bersama relawan dan masyarakat dapat menangani kebencanaan dengan baik," ucapnya.
Wakil Bupati Kulonprogo, Ambar Purwoko menambahkan, analisa dari BMKG curah hujan akan tinggi ditambah kondisi geografis Kulonprogo yang terdapat lautan dan perbukitan sehingga harus dapat disiagakan. Kewaspadaan masyarakat harus dapat ditingkatkan agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dia mengajak sukarelawan agar dapat bertugas dengan lapang dan tulus dalam membantu masyarakat.
"Dengan ketulusan relawan, saya percaya relawan itu pasti ikhlas tetapi harus didukung oleh pemerintah. Saya akan selalu membersamai relawan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News