Pertumbuhan ekonomi ilustrasi. - Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta, Y. Sri Susilo memperkirakan tahun ajaran baru akan mempengaruhi inflasi DIY pada Juli 2025. Menurutnya kemungkinan akan ada sedikit peningkatan inflasi.
Dia menjelaskan di awal Juli 2025 masih ada sisa libur sekolah. Setelah itu persiapan tahun ajaran baru sehingga ada peningkatan belanja untuk tas, seragam sekolah, hingga alat-alat tulis.
BACA JUGA: BI DIY Sebut Inflasi pada Juni 2025 Masih Terkendali
"Saya menduga ada sedikit kenaikan karena persiapan tahun ajaran baru, kalau naik sepertinya naik tipis sekali," ucapnya, Kamis (31/7/2025).
Sementara untuk harga bahan-bahan pokok menurutnya tidak ada lonjakan yang signifikan. Namun ada sedikit kenaikan pada komoditas telur.
"Sejauh saya amati ada kemungkinan faktor pendorong inflasi masuknya tahun ajaran baru," lanjutnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat pada Juni 2025 DIY mengalami inflasi 0,23% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sementara secara tahunan (year-on-year/yoy) terjadi inflasi 2,52% dan secara tahun kalender (year-to-date/ytd) inflasi 1,79%.
Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan ini menjadi inflasi ketiga sepanjang 2025. Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi Juni 2025 disumbang dari kelompok makanan minuman, dan tembakau 0,62% dengan andil 0,17%. Kedua adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 0,24% dan berikan andil 0,02%.
Dia menjelaskan komoditas utama pendorong inflasi secara bulanan adalah cabai rawit dan tomat masing-masing andilnya 0,04%. Kemudian kacang panjang dan angkutan udara masing-masing andilnya 0,03%. Disusul bawang merah, buncis, dan daging ayam ras masing-masing memberikan andil 0,02%. Lalu kelapa, telur ayam ras, dan terong masing-masing 0,01%.
"Merupakan inflasi ketiga selama tahun 2025. Sehingga selama 2025 dalam 6 bulan terakhir 3 kali deflasi dan 3 kali inflasi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News