Anggota Pasukan Penjaga Pantai Venezuela melakukan patroli peningkatan keamanan di Danau Maracaibo di tengah meningkatnya ketegangan antara Venezuela dan Amerika Serikat, di Maracaibo, Venezuela, Minggu (26/10/2025) - REUTERS/Isaac Urrutia
Harianjogja.com, JAKARTA—Venezuela mengklaim telah mengungkap adanya provokasi militer Trinidad dan Tobago bersama Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA). Provokasi itu disebut sebagai upaya untuk memicu konfrontasi bersenjata penuh dengan negara tersebut di Karibia.
Melansir Reuters, Selasa (28/10/2025), pemerintah Venezuela menyebut latihan militer gabungan antara Amerika Serikat dan Trinidad Tobago yang tengah berlangsung di Karibia sebagai bagian dari rencana tersebut.
Venezuela Caracas mengklaim telah menangkap sekelompok tentara bayaran yang memiliki informasi langsung dari badan intelijen AS dan bertugas melancarkan operasi “bendera palsu” atau False Flag di kawasan itu.
Istilah “serangan bendera palsu” merujuk pada tindakan yang sengaja dilakukan agar tampak seolah-olah dilakukan oleh pihak lain.
“Sedang berlangsung serangan bendera palsu di perairan yang berbatasan dengan Trinidad dan Tobago atau berasal dari wilayah Trinidad maupun Venezuela, dengan tujuan menciptakan konfrontasi militer penuh terhadap negara kami,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Wakil Presiden Delcy Rodriguez.
Rodriguez tidak memberikan rincian lebih lanjut maupun bukti konkret untuk mendukung tuduhan tersebut. Awal bulan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa ia telah memberi izin kepada CIA untuk melaksanakan operasi rahasia di Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebelumnya juga kerap melontarkan tuduhan serupa, termasuk dugaan adanya rencana penanaman bahan peledak di Kedutaan Besar AS di Caracas pada awal Oktober lalu.
Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri AS dan CIA belum memberikan tanggapan atas tudingan dari Caracas tersebut.
Trump dalam beberapa bulan terakhir telah memerintahkan sejumlah serangan terhadap kapal di Karibia dan Pasifik yang dituduh digunakan untuk penyelundupan narkoba. Pentagon pun memperkuat kehadiran militernya di kawasan Karibia pada Jumat lalu dengan mengerahkan gugus kapal induk Gerald Ford, menambah ketegangan geopolitik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis

4 hours ago
5

















































