Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo Gandeng OPD hingga Wilayah untuk Percepatan Program 100 Hari Kerja

19 hours ago 2

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo Gandeng OPD hingga Wilayah untuk Percepatan Program 100 Hari Kerja Walikota Jogja, Hasto Wardoyo bersama Wakil Walikota Jogja. - istimewa

Harianjogja.com, JOGJA—Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan kembali menegaskan berbagai program percepatan yang nantinya akan dikerjakan selama 100 hari pertama kepimpinannya. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Jogja hingga pemangku kepentingan di wilayah turut digandeng untuk menyukseskan program percepatan.

Hasto menuturkan kolaborasi dengan OPD hingga wilayah ini ditandai dengan penandatanganan Quick Wins atau program percepatan. Penandatangan Quick Wins ini merupakan bentuk komitmen setiap perangkat daerah untuk mendukung program percepatan selama 100 hari kerja. Seluruh kepala perangkat daerah didorong untuk membuat berbagai program proyek perubahan.

BACA JUGA : Hari Pertama Kerja, Hasto-Wawan Luncurkan Hari Peduli Sampah Nasional

"Program ini tidak hanya selama 100 hari kerja, namun akan terus berjalan. Jadi 100 hari kerja ini berarti kita memulai dan akan terus berjalan selama kepemimpinan saya dan Wakil Wali Kota Jogja Wawan Harmawan," ujar Hasto dikutip Selasa (11/3/2025).

Salah satu OPD yang didorong untuk menjalankan program percepatan adalah Dinas Kesehatan (Dinkes). Hasto mendorong Dinkes Kota Jogja untuk bisa merealisasikan program Satu Kampung, Satu Bidan atau Satu Tenaga Kesehatan. Hal ini sejalan dengan janji yang diberikan pasangan Hasto-Wawan selama kampanye beberapa waktu lalu.

Selain itu, Dinkes juga akan menggelar cek kesehatan gratis untuk para lansia yang ditargetkan bisa dilaksanakan setiap tiga bulan sekali di masing-masing Kantor Kemantren. "Bagi masyarakat yang tidak memiliki BPJS tetap kita layani. Hanya cukup dengan menunjukkan identitas yang menunjukkan warga Kota Jogja dengan fasilitas kelas 3," katanya.

Selain Dinkes, ada pula Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang juga diharapkan bisa merealisasikan program 100 hari kerja Hasto-Wawan. Lewat program Quick Wins, DLH diminta untuk berupaya membersihkan sebanyak 46 depo sampah di Kota Jogja untuk diangkut sepenuhnya dalam 100 hari kerja.

Selain itu, DLH juga diminta untuk memasang trash barrier di sungai. Ini untuk memastikan sungai tak tercemar oleh sampah. Rencananya, trash barrier akan mulai dipasang pada awal April 2025. Di samping itu, Hasto mendorong DLH untuk membuat taman edukasi sampah.

"Taman ini berada di RTHP Jopraban Wirobrajan. Di RTHP ini nantinya masyarakat akan diedukasi tentang berbagai cara pengolahan sampah," ucapnya.

Adapun dua kemantren di Kota Jogja menjadi percontohan program percepatan 10 hari kerja Hasto-Wawan. Keduanya adalah Kemantren Pakualaman dan Kemantren Mantrijeron. Hasto menyebut baik Kemantren Pakualaman maupun Mantrijeron telah bergerak untuk berkontribusi mengurangi volume sampah dari tingkat hulu. Dia mengatakan Kemantren Mantrijeron berhasil memasang biopri berukuran 80 cm dengan kedalaman 2,5 meter yang dipasang di tiap RW.

BACA JUGA : DPRD Kota Jogja Kawal Hasto-Wawan Tuntaskan Sampah yang Tak Kunjung Kelar

"Di Kemantren Pakualaman memiliki gerakan mengkosongkan depo bekerja sama dengan TPS 3R di Kelurahan Panggungharjo. Kemantren Pakualaman berhasil mereduksi volume sampah rumah tangga hingga 54,4 persen. Sementara untuk sampah organik digunakan untuk sumber makan magot," ungkapnya.

Dia berharap berbagai program percepatan yang segera akan dikerjakan oleh OPD maupun perangkat di wilayah ini bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news