Suasana kirab budaya menyambut bulan suci Ramadan yang digelar RW 02 Kampung Rejowinangun, Gedongkuning, Kotagede pada Minggu (23/2 - 2025). Dok. Ist
Harianjogja.com, JOGJA - Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, warga RW 02 Kampung Rejowinangun, Gedongkuning, Kotagede, menggelar Kirab Budaya Songsong Ramadan sebagai bagian dari tradisi tahunan, Minggu (23/2/2025).
Ketua RW 02 Kampung Rejowinangun, Taufan Hermawan menyampaikan, kegiatan ini telah menjadi agenda rutin yang bertujuan untuk mempererat kebersamaan sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur.
"Alhamdulillah, antusiasme warga sangat baik dan sangat responsif terhadap kegiatan ini," ujarnya.
Kirab budaya ini tidak hanya melibatkan warga RW 02, tetapi juga menggandeng warga dari lima RW di Kampung setempat yang diinisiasi oleh RW 01. Partisipasi yang luas ini menunjukkan tingginya semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat dalam menjaga tradisi menjelang Ramadan.
Menurut Taufan, salah satu daya tarik utama dari Kirab Budaya Songsong Ramadan ini adalah gunungan yang dikirab keliling kampung. Ada tiga gunungan dari RW 02 yang dikirab dan terdiri dari berbagai bahan hasil bumi seperti sayur-mayur, sembako, dan jajanan anak-anak. Pemilihan bahan yang tidak terlalu besar dilakukan agar lebih mudah dibawa oleh peserta kirab.
"Yang dikirab adalah bahan sayur-mayur, kemudian ada sembako dalam ukuran yang tidak terlalu besar agar tidak terlalu berat bagi pengusungnya. Selain itu, untuk anak-anak, kami menyediakan jajanan dan snack sebagai bagian dari perayaan," jelasnya.
Kirab budaya ini menyusuri seluruh wilayah di Kampung Rejowinangun, dari RW 01 hingga RW 05. Setiap RW mengadakan kirab di wilayahnya masing-masing dan berkumpul di titik akhir yang telah ditentukan. Khusus untuk RW 02, kirab ini berakhir di Balai RW 02 sebagai pusat kegiatan.
BACA JUGA: Sarkem Fest, Upaya Membersihkan Diri Warga Jelang Ramadan
Setelah kirab selesai, warga menggelar tradisi perebutan gunungan atau "rayahan", di mana masyarakat berbondong-bondong mengambil bahan pangan yang telah dikirab sebagai simbol keberkahan dan berbagi rezeki. Acara kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, mempererat hubungan antarwarga dalam suasana kebersamaan yang hangat.
Kirab Budaya Songsong Ramadan bukan sekadar prosesi budaya, tetapi juga memiliki makna religius yang dalam bagi warga. "Makna dari kirab ini adalah bentuk sujud syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci Ramadan," ungkap Taufan.
Selain kirab, Kampung Rejowinangun juga telah menyiapkan berbagai kegiatan selama bulan Ramadan, seperti pengajian, peringatan Nuzulul Quran, serta takdarusan yang akan dilakukan setiap malam. Puncak dari rangkaian kegiatan ini adalah acara Sawalan yang akan diadakan setelah Idul Fitri, sebagai momen silaturahmi bagi seluruh warga RW 02.
"Harapan kami sebagai pengurus RW adalah agar warga dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman, khusyuk, dan tanpa gangguan apa pun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News