Foto ilustrasi. - Ist/Freepik
Harianjogja.com, JOGJA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat di pesisir selatan DIY untuk mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi air laut selama tiga hari ke depan, 13-16 September 2025.
Ketinggian gelombang air laut bisa mencapai 2,5-4,0 meter.
Dalam siaran resminya, BMKG menjelaskan saat ini terpantau adanya bibit siklon '93S' di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.
Pola perlambatan kecepatan angin terpantau di sebagian besar wilayah Jawa. "Potensi ini memperbesar potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang serta potensi peningkatan gelombang laut di wilayah perairan selatan DIY," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono, dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).
Gelombang tinggi 2,5-4,0 berpeluang terjadi di perairan Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul. Kondisi tersebut beresiko terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25.
BACA JUGA: Waspadai Potensi Banjir dan Longsor Saat Puncak Musim Hujan
Kemudian Kapal Tongkang apabila kecepatan angin mencapai 16 knot, dan tinggi gelombang mencapai 1,5, serta kapal Ferry apabila kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang 2,5 mimeter
“BMKG mengimbau kepada masyarakat pesisir, nelayan, serta seluruh pihak yang beraktivitas di wilayah perairan untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi periode ini,” Warjono.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan gelombang tinggi biasanya berdampak pada keselamatan kegiatan wisata di pantai dn kegiatan perekonomian serta kegiatan pelayaran.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Agus mengimbau kepada wisatawan dan pelaku pariwisata di pantai selatan DIY, khususnya Bantul agarselalu waspada, kemudian menjauhi area rawan.
"Patuhi peringatan petugas di lapangan. Untuk pelayaran maka jangan berani berlayar apabila kondisi gelombang tinggi tersebut membahayakan," katanya. Ia juga meminta semua pihak selalu memantau cuaca dari BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News