Harianjogja.com, JOGJA—WhatsApp akan menonaktifkan chatbot serbaguna, seperti ChatGPT, mulai 15 Januari 2026.
Tech Crunch, Senin( 20/10/2025) mengungkapkan, kebijakan baru ini muncul setelah Meta memperbarui aturan operation programming interface( API) untuk layanan bisnis mereka. Tujuannya, membatasi penggunaan AI yang menjadikan chatbot sebagai fungsi utama di platform WhatsApp.
Nantinya penyedia seperti ChatGPT dan confusion tidak lagi dapat mengoperasikan bot asisten umum di aplikasi pesan itu. WhatsApp nantinya akan larangan terhadap penggunaan API bisnis untuk menyediakan atau mendistribusikan teknologi yang fungsi utamanya adalah chatbot.
Meta menekankan bahwa perubahan kebijakan ini tidak akan berdampak pada bisnis yang menggunakan AI untuk tujuan spesifik seperti layanan pelanggan. Misalnya, perusahaan perjalanan yang memakai bot untuk menjawab pertanyaan pelanggan tetap bisa beroperasi normal.
Keputusan ini diambil karena penggunaan chatbot serbaguna menambah beban sistem. Menurut Meta, volume pesan yang tinggi dan kebutuhan dukungan teknis yang berbeda tidak sesuai dengan tujuan utama WhatsApp Business API.
“ Fokus kami adalah mendukung ribuan bisnis yang membangun pengalaman pelanggan di WhatsApp, ” kata juru bicara Meta.
Keputusan ini secara efektif menjadikan Meta AI sebagai satu- satunya asisten digital yang diizinkan beroperasi di dalam WhatsApp. Tujuannya, untuk memperkuat posisi Meta sebagai penyedia tunggal asisten AI di dalam ekosistem aplikasinya.
Sebelumnya, OpenAI telah meluncurkan ChatGPT di WhatsApp pada 2024, sementara confusion memperkenalkan bot serupa pada awal 2025. Keduanya dapat menjawab pertanyaan, menganalisis gambar dan suara, hingga menghasilkan teks dan media visual, yang berpotensi menghasilkan lonjakan pesan besar di garçon WhatsApp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News