Wisatawan Pantai Parangtritis Keluhkan Minimnya Tempat Sampah

1 month ago 19

Wisatawan Pantai Parangtritis Keluhkan Minimnya Tempat Sampah Salah satu wisatawan, Parjito, menunjukkan sampah di kantong plastik plastik di Pantai Parangtritis, Rabu 1/1/2025). Dia mengaku kesulitan menemukan tempat sampah di bibir Pantai Parangtritis. Dia pun memilih membawa kantong plastik untuk menaruh sampah yang dihasilkannya saat berwisata. Kemudian, ketika ada tempat sampah, dia akan membuangnya. Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Harianjogja.com, BANTUL—Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis saat liburan Tahun Baru. Wisatawan berharap Pemkab Bantul menyediakan lebih banyak tempat sampah untuk menampung sampah.

Koordinator TPR Parangtritis, Rokhmad Ridwanto menyampaikan ribuan orang telah memadati Pantai Parangtritis sejak Selasa (31/12/2024).

Di hari tersebut, tercatat ada 14.365 orang wisatawan yang memadati Pantai Parangtritis. Kemudian hingga pukul 12.00 WIB, Rabu (1/1/2025) ada sekitar 8.000 orang wisatawan yang memadati Pantai Parangtritis.

Kepadatan mulai terlihat dari pintu masuk TPR Parangtritis pada Rabu (1/1/2025) siang. Di sana terjadi antrean kendaraan dari SPBU Kretek hingga pintu masuk TPR Parangtritis. Meski begitu, antrean kendaraan dapat terurai, tanpa menggunakan rekayasa lalu lintas.

Menurut dia, sebagian besar wisatawan yang datang ke Pantai Parangtritis berasal dari luar DIY. Kunjungan tersebut sebagian besar dilakukan dengan kendaraan pribadi.

"[Kendaraan wisatawan] Di dominasi menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor," ujarnya, Rabu (1/1/2025).

BACA JUGA: Perayaan Malam Tahun Baru di Jogja Hasilkan Sampah 15 Ton, DLH: Langsung Dibersihkan

Pihaknya pun telah menambah sekitar 15 hingga 20 orang personel yang berjaga di pintu masuk TPR Parangtritis untuk mengantisipasi penumpukan wisatawan yang akan memasuki Pantai Parangtritis.

Dalam momen Tahun Baru, beberapa wisatawan berkunjung bersama dengan anggota keluarganya. Mereka menghabiskan waktu sekitar satu hari di Pantai Parangtritis dan beberapa pantai lain di wilayah Bantul.

Salah satu wisatawan, Apri, yang berasal dari Klaten mengaku sengaja berkunjung ke Pantai Parangtritis di momen libur tahun baru. Dia datang bersama dengan suami dan dua putranya. "Ini [berkunjung ke Pantai Parangtritis] untuk wisata akhir tahun, besok kan sudah kerja," katanya.

Dia mengaku memilih menghabiskan liburan di pantai tersebut karena kondisi pantai yang dinilai aman untuk digunakan sebagai tempat bermain anak.

"Di sini lebih luas, lebih nyaman tempatnya untuk anak-anak bisa mainan pasir, main air," ujarnya.

Dia pun mengaku sebelum ke Pantai Parangtritis, telah berkunjung juga ke Pantai Goa Cemara. Kunjungan tersebut menurutnya rutin dilakukan, minimal dua kali setahun setiap momen libur sekolah.

Dia menilai jarak antara kediamannya di Klaten dengan Pantai Parangtritis yang kurang dari 100 kilometer masih dapat dijangkau. "Pantainya di sini juga bagus," ujarnya.

Meski begitu, dia menyayangkan masih ditemukan sampah plastik yang berserakan di bibir pantai.

"Nyari tempat sampah susah di sini. Pengelolaan sampah yang kurang, kesini sudah lihat banyak sampah. Harapannya [sampah] bisa lebih dikelola petugas," katanya.

Sementara wisatawan lain, Parjito, yang berasal dari Godean, Sleman. Dia mengaku sudah terbiasa berwisata di Pantai Parangtritis lantaran pantai tersebut mudah diakses dibandingkan pantai di wilayah lain DIY. Menurutnya, akses jalan ke pantai tersebut yang landai mudah untuk dijangkau.

"Saya biasanya juga sekalian mandi air hangat, untuk melepas lelah di situ [Pemandian Air Panas Parangwedang]," ujarnya.

Dalam sebulan, dia minimal satu kali berkunjung ke kawasan Pantai Parangtritis. Dalam kunjungannya kali ini, dia menyayangkan sampah yang berserakan di sana.

"Pengunjung harus disediakan tong sampah, biar orang terbiasa untuk membuang sampah. Itu [keberadaan tempat sampah] juga bisa memudahkan petugas [mengambil sampah]," ujarnya.

Dia pun mengaku kesulitan menemukan tempat sampah di sekitar bibir pantai. Namun, sebagai wisatawan dia menyadari bahwa dia bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkannya. Karena itu, dia membawa kantong kresek untuk menyimpan sampah sisa makanannya. Kresek berisi sampah tersebut kemudian akan dibuang ketika pihaknya menemukan tempat sampah.

Sementara Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dispar Bantul, Markus Purnomo Adi mengaku tempat sampah telah disediakan di tempat parkir yang ada di sepanjang pantai wilayah Bantul. Dia pun telah meminta pada wisatawan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

"Kalau memungkinkan dan bisa, pengunjung ke destinasi membawa sampah [kemudian] ditaruh di tempat [sampah] di tempat mereka parkir," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news