Yuk Jaga Diri dengan Deteksi Dini Kanker Kulit pada Diri

3 hours ago 2

Program MEDAL Of Honda Klikpositif

PADANG, KLIKPOSITIF – Positifers, berbicara soal penyakit kulit tentunya banyak hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan. Penyakit kulit menjadi salah satu penyakit yang tak bisa dianggap sepele karena memberikan efek yang tak baik, sehingga menjadi kanker kulit.

Kanker kulit sendiri merupakan kanker yang terjadi pada kulit dan paling banyak terjadi adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dan melanoma maligna. Lalu apa saja macam-macam penyakit kulit tersebut? Yuk simak penjelasannya dari dokter spesialis Semen Padang Hospital (SPH),Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi Semen Padang Hospital dr. Resya I Noer, SP. DV

a) Karsinoma sel basal : Tumor ganas yang berasal dari lapisan epidermis, tumbuh secara lambat, dan lokal invasive atau tidak menyebar ke organ lain, dengan gejala erupa tahi lalat yang mudah berdarah dan terjadi pada area tubuh yang paling sering terkena paparan sinar matahari seperti wajah, leher, kulit kepala dan telinga
b) Karsinoma sel skuamosa : tumor ganas yang dapat berbentuk bercak atau benjolan dengan permukaan yang kasar, merah atau bersisik dan paling sering terjadi pada area kulit yang terpapar sinar matahari seperti wajah, leher, punggung, lengan bagian atas, dan punggung tangan
c) Melanoma maligna : tumor yang berasal dari melanosit, merupakan salah satu tumor yang paling ganas pada tubuh dengan resiko penyebaran tumor yang tinggi.

Dari tiga hal diatas, ada factor-faktor risiko dari penyakit itu sendiri juga dipengaruhi oleh banyak hal, yakni Paparan sinar UV, Terdapat lesi prakanker (keratosis aktinik, penyakit Bowen), Pajanan ultraviolet, Pajanan radiasi ionisasi, Pajanan terhadap karsinogen lingkungan, Riwayat Imunosupresi (pasca transplantasi organ).

Selain itu, juga ada riwayat obat-obatan imunsupresif (azatioprin, siklosporin), fotosensitisasi (doksisiklin, fluoroquinolon, triazol), terapi target (inhibitor BRAF, dan inhibitor tirosin kinase), riwayat skar, riwayat luka bakar atau pajanan panas yang lama, lupus diskoid, lichen ruber mucosae, liken sklerosis, dan lupus vulgaris, riwayat ulkus kronik atau dermatosis inflamasi, iwayat infeksi human papilloma virus, riwayat genodermatosis (albinism, xeroderma pigmentosum, porokeratosis, dan epidermolisis bulosa). Disisi lain, riwayat keluarga juga jadi factor yang mempengaruhi penyakit kulit yang diderita oleh seseorang.

“Karakteristik personal dengan mata berwarna biru, rambut pirang atau merah, kulit pucat, riwayat terbakar matahari, kulit bercak, riwayat nevi melanositik jinak atau displastik dengan jumlah lesi menunjukkan korelasi yang lebih kuat daripada ukuran, dan keadaan imunosupresi (misalnya, pasien pasca transplantasi, pasien dengan penyakit hematologi),” jelasnya.

Ia menambahkan, riwayat pajanan matahari yang cukup lama, sindrom nevus atipikal, penggunaan tanning bed dan status sosial ekonomi juga jadi hal yang mempengaruhi segalanya dengan kuat di penyakit ini.

Lalu bagaimana deteksi dini penyakit ini? Berikut langkah yang bisa dilakukan.
Sakuri (Periksa Kulit Sendiri)

Cara yang dilakukan bisa dengan periksa bagian depan dan belakang tubuh dengan cermin, lalu ke bagian sisi kanan dengan tangan terangkat. Langkah kedua dengan tekuk siku dan lihat seksama di lengan ketiak atas dan telapak tangan. Langkah ketiga dengan melihat punggung kaki, sela-sela jari kaki dan telapak kaki. Keempat dengan periksa punggung dan leher dan kulit kepala dengan cermin tangan. Langkah terakhir dengan periksa kembali bokong dengan cermin tangan.

Sementara itu, untuk pencegahan, langkah yang bisa dilakukan yakni:
• Mencaro tempat untuk berteduh, jika memungkingkan, karena paparan sinar UV paling kuat pada pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang
• Menggunakan pakaian yang bersifat sun-protective seperti baju berlengan panjang, topi
• Menggunakan tabir surya spektrum luas dengan SPF 30 atau lebih. Tetap gunakan tabir surya walaupun cuaca mendung, jangan lupa oleskan tabir surya selain pasa wajah, juga pada kaki leher, telinga dan area yang terpapar sinar UV
• Oleskan tabir surya setiap 2 jam
• Hindari penggunaan tanning bed
• Lakukan konsultasi dan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis dermatologi, venereology dan estetika

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news