12 Kapanewon di Bantul Kebanjiran, Ini Kerusakannya

2 days ago 9

Harianjogja.com, BANTUL--Hujan deras yang terjadi di wilayah Bantul pada Jumat (28/3/2025) mengakibatkan banjir di 12 wilayah di Bantul. Akibat banjir tersebut infrastruktur umum, fasilitas pendidikan dan rumah mengalami kerusakan. 

Kepala BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta mengaku sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan setelah hujan deras. Meski begitu, menurut Agus, pihaknya masih menghitung kerugian materiil atas kerusakan tersebut. “Kita akan mengusulkan [perbaikan] infrastruktur yang rusak. Nanti [alokasi anggaran] setelah dicek BPBD Bantul dan DPUPKP Bantul,” katanya di ruangannya, Sabtu (29/3/2025) . 

Kejadian kebencanaan tersebut terjadi pada 12 kapanewon, yaitu Kasihan, Dlingo, Bantul, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Piyungan, Pleret, Piyungan dan Srandakan. Agus menuturkan dampak hujan pada Jumat menyebabkan kerusakan pada DAM, tanggul dan jalan. Kemudian, ada puluhan rumah, dan akses jalan yang terendam air dan lumpur. 

BACA JUGA : Korban Gempa Myanmar Terus Bertambah, Bantuan Berdatangan

Dia menuturkan dari kejadian tersebut, kerusakan terparah terjadi di Dlingo. Di sana, DAM Dodogan, Jatimulyo jebol. Kemudian, ada 16 titik longsor yang mengakibatkan kerusakan rumah warga dan tempat ibadah. Ada pula pohon tumbang yang menimpa rumah dan mengganggu akses jalan. Kemudian, di Jatimulyo dan Mangunan ada lahan pertanian yang tergenang banjir.

Kemudian, di Kapanewon Kasihan, ada tanggul di Mbulak Bibis yang jebol. Kerusakan tersebut membuat rumah warga Kasongan Permai terendam banjir. Ada pula kerusakan jalan ambrol di Jalan Parangtritis, utara DAM Klenen, Kapanewon Pundong. Di sana jalan yang ambrol mengganggu pengguna jalan. “Saat ini sudah diberi police line dan ada tanda agar pengguna jalan tidak melewati jalan rusak tersebut,” katanya. 

Kemudian, menurut Agus, ada pula fasilitas pendidikan yang terendam banjir. Fasilitas pendidikan yang terendam banjir yaitu SMK 1 Pajangan; SMP Muh. Bantul; SMP 2 Sewon, SD Karanggayam, Pleret; SD lroyudan, SMP Muh Jetis dan SMPN 3 Pleret. 

Kemudian, dampak hujan semalam juga menyebabkan 150 unit sumur warga tercemar. "Sumur warga buthek [keruh]. Nanti akan dilakukan treatment dengan menggunakan tawas," katanya. 

BACA JUGA : One Way Diperpanjang hingga Salatiga

Dia menuturkan penjernihan air sumur warga tersebut akan dilakukan bersama dengan PMI Bantul. Sementara menurut Agus, ada pula puluhan rumah warga yang terendam banjir di Imogiri, Banguntapan, dan Dlingo. 

Meski dampak hujan semalam meluas, Agus mengaku pihaknya tidak mengeluarkan surat keputusan tanggap darurat. Pihaknya hanya akan menggunakan surat keputusan siaga bencana hidrometeorologi yang berakhir pada akhir April 2025.

“Terkait surat keputusan Tanggap darurat masih belum diperlukan karena penanganan masih bisa diakomodir oleh instansi terkait,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news