Feeder Batik Solo Trans (BST) melayani penumpang di Jl Jenderal Sudirman, Solo, Senin (1/9/2025). - Solopos/Wahyu Prakoso.
Harianjogja.com, SOLO—Layanan bus maupun feeder Batik Solo Trans (BST) dan feeder BST tetap berjalan normal selama status tanggap darurat atas kerusakan 27 halte akibat aksi demonstrasi.
Dilansir Espos, Senin (1/9/2025) sejumlah halte tampak kotor dengan coretan maupun bekas penempelan poster yang dilakukan massa di sejumlah jalan di Kota Solo saat aksi pada Jumat (29/8/2025) lalu. Massa unjuk rasa merusak halte hingga mengotori halte dengan coretan maupun poster.
Poster yang dilepas di antaranya mengenai solidaritas untuk Affan Kurniawan. Sedangkan vandalisme berupa coretan dengan berbagai keterangan. Mayoritas merupakan hujatan kepada polisi dan DPR.
BACA JUGA: Petugas Tangkap 3 Pembuang Sampah Liar di Ring Road Wirokerten
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Taufiq Muhammad menjelaskan layanan bus maupun feeder BST tetap berjalan normal selama status tanggap darurat yang ditetapkan Wali Kota Solo selama tujuh hari mulai Sabtu (30/8/2025).
“Hampir semua halte rusak, ada sekitar 27 halte. Ada yang dipecah hingga vandalisme,” kata Taufiq kepada Espos ditemui di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin pagi.
Penumpang bus maupun feeder BST bisa menggunakan halte itu sementara waktu. Dishub Solo mengupayakan perbaikan halte yang rusak pada tahun depan. “Insyaallah pada 2026 haltenya bisa direhab lagi,” jelasnya.
Bus maupun feeder BST melayani penumpang yang cukup banyak, yakni 13.000 sampai 14.000 orang penumpang per hari. Layanan terus diberikan karena dibutuhkan masyarakat.
Pemkot Solo mendanai layanan bus dan feeder BST dengan APBD 2025 sekitar Rp23 miliar. Sedangkan Kementerian Perhubungan mendanai BST khusus koridor 1, koridor 5, dan koridor 6 sekitar Rp30 miliar.
BACA JUGA: Ojol Dikeroyok Demonstran hingga Tewas, Keluarga Tuntut Keadilan
Sebelumnya, aksi massa bela driver ojek online (ojol) korban insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob yang berlangsung ricuh dan meluas di Kota Solo pada Jumat (29/8/2025) mengakibatkan sejumlah sarana dan prasarana milik Dinas Perhubungan (Dishub) mengalami kerusakan.
Selain halte rusak, ada ratusan water barrier hilang dan 17 kamera CCTV mengalami blackout atau tidak bisa diakses. Banyak water barrier dibakar massa. Kerugian materi akibat aksi massa yang berujung kericuhan dan perusakan di Kota Solo pada Jumat-Sabtu (29-30/8/2025) lalu ditaksir mencapai Rp13,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News