Jokowi Bantah Pidatonya Soal QRIS Sama dengan Gibran di KTT G20

1 hour ago 1

Jokowi Bantah Pidatonya Soal QRIS Sama dengan Gibran di KTT G20 Joko Widodo (Jokowi). - Antara/Wahyu Putro A.

Harianjogja.com, SOLO—Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) membantah materi pidato yang dia sampaikan dalam forum Bloomberg New Economy Forum sama dengan pidato Wapres Gibran Rakabuming Raka dalam KTT G20 di Afrika Selatan (Afsel).

Utamanya terkait pidato yang menyinggung soal Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. Seperti diketahui, Jokowi memamerkan masifnya penggunaan sistem pembayaran berbasis QR Code buatan Bank Indonesia (BI) itu, saat bicara di acara Bloomberg New Economy Forum.

Wapres Gibran saat menghadiri KTT G20 di Afsel juga memamerkan pencapaian tersebut. Dia menjelaskan QRIS adalah sistem pembayaran digital milik Indonesia. Sistem pembayaran sederhana itu berkembang secara masif beberapa tahun terakhir.

Ditanya terkait kemiripan materi pidato apakah karena memang sudah janjian, menurut Jokowi tidak demikian. Dia menyatakan masing-masing menyampaikan dari sisi berbeda. "Enggak, enggak ada. Ya karena dari sisi yang lain ya disampaikan dari sisi yang berbeda saya kira," tutur dia.

Ihwal QRIS, menurut Jokowi merupakan salah satu yang mengawali Indonesia masuk ke era ekonomi digital. "Itu kan salah satu yang mengawali, kita masuk ke digital economy. Kemudian untuk masuk lagi ke era yang lebih baru lagi, era intelligence economy, itu salah satunya adalah QRIS ini adalah kita menuju ke sana," ucapnya, Jumat (28/11/2025).

Jokowi mengatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat sudah siap menghadapi era baru ekonomi digital.

"Sehingga kita UMKM kita lebih siap, masyarakat lebih siap. Tapi saya kira awal yang bagus kita punya banyak Unicorn, kita punya QRIS, bagus sekali," katanya.

Diberitakan Espos sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato dalam acara Bloomberg New Economy Forum2025 di Singapura, Jumat (21/11/2025) dalam kapasitasnya sebagai Dewan Penasihat.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan beberapa poin terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Dia berharap Indonesia bisa menuju intelligence economy.

Membuka pidatonya, Jokowi bercerita tentang apa saja yang telah dia lakukan selama 10 tahun memimpin Indonesia. Dia mengatakan, saat awal menjabat Presiden RI, dia bertanya bagaimana cara membangun ekonomi yang kuat.

"Ketika saya pertama kali menjadi presiden, saya punya pertanyaan sederhana: bagaimana kita bisa membangun ekonomi yang kuat untuk 280 juta orang? Kita tahu tidak ada jalan pintas, itulah sebabnya kita fokus pada hal-hal mendasar, seperti membangun jalan, pelabuhan laut, bandara, jaringan listrik, dan jaringan digital. Karena tanpa infrastruktur yang kuat, ekonomi tidak dapat tumbuh," kata Jokowi dalam siaran langsung di Youtube Bloomberg New Economy Forum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news