PADANG, KLIKPOSITIF — Mentari pagi baru saja naik di atas langit Kampus Politeknik Negeri Padang (PNP) ketika ratusan sivitas akademika mulai memadati area kampus pada Minggu (2/11). Suara riuh penuh semangat menggema di halaman Gedung PKM PNP. Hari itu bukan hari biasa — PNP tengah merayakan Dies Natalis ke-38, sebuah perayaan yang bukan sekadar pesta ulang tahun, melainkan refleksi atas perjalanan panjang kampus vokasi unggulan di Sumatera Barat ini.
Dari mahasiswa hingga dosen, dari alumni hingga masyarakat sekitar, semua larut dalam suasana kebersamaan. Kegiatan dibuka dengan jalan santai bersama, di mana seluruh peserta berbaur tanpa sekat jabatan atau usia. Di setiap langkah kaki, tampak semangat yang sama: semangat untuk terus membangun dan memajukan PNP.
Tak berhenti di sana, perayaan dilanjutkan dengan donor darah yang menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI), dan penyaluran santunan kepada anak yatim dari keluarga besar PNP. Kegiatan sosial ini menjadi wujud nyata kepedulian kampus terhadap lingkungan sekitar, memperlihatkan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya berbicara soal keterampilan kerja, tetapi juga tentang kepekaan sosial dan kemanusiaan.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-38, Heri Sanjani, menegaskan bahwa rangkaian kegiatan kali ini berangkat dari semangat untuk berbagi dan berkolaborasi.
“Dies Natalis ke-38 ini bukan sekadar perayaan seremonial. Kami ingin seluruh rangkaian kegiatan memberikan dampak positif, baik bagi lingkungan kampus maupun masyarakat luas,” ujarnya.
Tema besar yang diusung tahun ini, “Bersatu, Berinovasi, dan Berdampak,” menjadi benang merah dari setiap aktivitas yang digelar — mulai dari kegiatan sosial, lomba akademik, hingga ajang pameran teknologi karya mahasiswa.
Rangkaian Panjang Menuju Puncak
Sejak pertengahan Oktober, suasana semarak sudah terasa di lingkungan PNP. Beragam kegiatan digelar untuk memeriahkan Dies Natalis ke-38 ini. Ada lomba bidang TIK KMIPN, PKM & Technology Expo yang memamerkan karya inovatif mahasiswa dan dosen, serta touring motor ke Sawahlunto yang menumbuhkan semangat kebersamaan antarpegawai dan alumni.
Ajang pameran teknologi menjadi sorotan utama. Di sana, mahasiswa menampilkan beragam inovasi — mulai dari perangkat berbasis Internet of Things (IoT) hingga aplikasi digital untuk solusi industri. Semua itu memperlihatkan potensi besar PNP dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing tinggi di era industri 4.0.
Wakil Direktur PNP, Sarmiadi, menyebut bahwa usia 38 tahun adalah fase kematangan bagi PNP.
“Selama hampir empat dekade, PNP terus bertransformasi. Melalui dukungan para mitra industri dan pemerintah, kami berharap PNP semakin kuat dalam menjalankan perannya mencerdaskan bangsa,” katanya.
“Tema Bersatu, Berinovasi, dan Berdampak adalah wujud komitmen kami untuk terus bergerak maju.”
Kampus Vokasi yang Peduli
Puncak perayaan di Gedung PKM menjadi saksi bagaimana semangat sosial dan kebersamaan melebur menjadi satu. Direktur PNP, Surfa Yondri, dalam sambutannya menekankan bahwa Dies Natalis tidak hanya menjadi momentum introspeksi, tetapi juga ajang memperkuat komitmen seluruh keluarga besar PNP untuk terus berkarya.
“Usia 38 tahun ini menjadi momentum memperkuat kebersamaan. Ke depan, langkah menuju kemajuan harus terus dilakukan. Mari bersemangat menyatukan hati dan pikiran untuk PNP yang lebih baik,” pesannya penuh semangat.
Menurut Surfa Yondri, PNP tidak ingin berhenti sebagai lembaga pencetak tenaga kerja siap pakai. Lebih dari itu, PNP ingin dikenal sebagai kampus yang melahirkan inovator dan agen perubahan — mereka yang tidak hanya mampu bekerja, tetapi juga menciptakan solusi bagi masyarakat dan industri.
Menyatu dengan Masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam perayaan Dies Natalis ke-38 menjadi bukti bahwa PNP tidak berjalan sendiri. Jalan santai yang melibatkan warga sekitar kampus, kegiatan donor darah yang terbuka untuk umum, hingga santunan anak yatim yang diserahkan langsung oleh perwakilan mahasiswa, semuanya menjadi simbol hubungan erat antara kampus dan masyarakat.
“PNP bukan menara gading,” ujar Heri Sanjani, “Kami adalah bagian dari masyarakat. Setiap inovasi, penelitian, dan pengabdian yang kami lakukan harus memberi manfaat nyata bagi publik.”
Bagi warga sekitar, kehadiran PNP sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Kampus yang berdiri di kawasan Limau Manis ini tidak hanya memberi dampak ekonomi, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat.
Optimisme di Usia Matang
Tiga puluh delapan tahun bukan waktu yang singkat bagi sebuah institusi pendidikan. Dalam rentang waktu itu, PNP telah melewati berbagai fase — dari masa pembentukan, pengembangan, hingga kini memasuki era transformasi digital.
Melalui semangat Bersatu, Berinovasi, dan Berdampak, PNP bertekad untuk memperkuat sinergi antara kampus, industri, dan masyarakat. Fokus utamanya adalah mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Kita harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman,” ujar Surfa Yondri. “Kampus vokasi seperti PNP memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan SDM yang terampil, kreatif, dan berjiwa sosial.”
Langkah Menuju Masa Depan
Perayaan Dies Natalis ke-38 bukanlah garis akhir, melainkan titik awal menuju babak baru. Dari semangat kebersamaan yang tercipta di acara puncak itu, tersirat harapan besar agar PNP terus menjadi pelopor inovasi dan pengabdian.
Kegiatan sosial yang dilakukan, kolaborasi dengan dunia industri, hingga partisipasi aktif masyarakat adalah refleksi dari visi PNP: menjadi institusi vokasi yang berdampak nyata untuk bangsa.
“Semoga momentum ini menjadi batu loncatan bagi banyak proyek kolaborasi dan pengembangan yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat,” tutup Surfa Yondri dengan penuh optimisme.
Di usia ke-38 ini, PNP tidak hanya merayakan perjalanan panjangnya, tetapi juga meneguhkan langkah menuju masa depan — masa di mana pendidikan vokasi menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.(*)

2 weeks ago
17


















































