17 hours ago
4
PADANG, KLIKPOSITIF- Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi percepatan transformasi digital kampus Unand karena telah menerapkan Tanda Tangan Elektronik (TTE) pada ijazah sejak awal tahun sebagai bagian dari modernisasi layanan akademik.
Bersama dengan itu, platform MyUNAND memberikan kemudahan akses layanan administrasi bagi mahasiswa dan alumni, termasuk pengajuan dokumen secara daring tanpa keharusan datang ke kampus.
Selain itu, melalui SAKU Digital, layanan keuangan berbasis web telah meningkat dalam efisiensi dan akurasi. Upaya peningkatan kualitas layanan juga diwujudkan melalui beroperasinya Pusat Layanan Terpadu yang menyediakan pelayanan akademik dan administrasi dalam satu pintu dengan fasilitas yang ramah dan representatif.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi menyebutkan dari sisi pencapaian akademik dan kinerja kelembagaan, Universitas Andalas patut bersyukur atas berbagai prestasi yang diraih tahun ini. Dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) terbaru, Unand menduduki peringkat 8 nasional
serta berada pada posisi 201–250 dunia untuk Interdisciplinary Science Ranking.
Tidak hanya itu, pada pemeringkatan QS 2026 Unand berada pada posisi 396 Asia dan posisi 77 SouthEastern Asia. Saat ini Universitas Andalas menaungi 36.211 mahasiswa, termasuk mahasiswa internasional dari berbagai Negara.
Dalam penguatan riset dan hilirisasi, Unand mengelola lebih dari Rp60,12 miliar dana penelitian dalam 1.191 program riset. Tercatat 10 produk telah terkomersialisasi, 3 invensi baru, serta pendapatan hilirisasi mencapai lebih dari Rp 622 juta.
Publikasi internasional juga meningkat kualitasnya dengan fokus pada jurnal bereputasi kategori Q1 dan Q2. Pada bidang pengabdian kepada masyarakat, dana program mencapai Rp3,2 miliar yang meningkat 47% dari tahun sebelumnya menjadi bukti nyata penguatan kontribusi universitas terhadap masyarakat.
Pada aspek mutu pendidikan, 57% program studi telah meraih akreditasi Unggul. Selain itu, 27 program studi berhasil mendapatkan akreditasi internasional dari lembaga kredibel seperti FIBAA, ASIIN, ABET, AUN-QA, dan IABEE.
Rektor mengatakan, Unand juga terus
meningkatkan inklusivitas layanan bagi
semua mahasiswa. Kehadiran Juru Bahasa Isyarat (JBI) pada wisuda ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut.
“Kami memberikan apresiasi khusus kepada Frizka Kurnia Rahman, mahasiswa disabilitas rungu dari Prodi Ilmu Sejarah, yang hari ini resmi diwisuda,” ungkap Efa Yonnedi saat Acara Wisuda V Tahun 2025
Program Diploma III, Sarjana, Profesi,
Spesialist, Magister Dan Doktor
Padang, 22 November 2025.
Keberhasilan Frizka adalah kebanggaan kita bersama yang menunjukkan bahwa kesempatan akademik harus terbuka bagi seluruh anak bangsa.
Hari ini adalah tonggak penting dalam
perjalanan hidup para wisudawan/wisudawati. Setelah melalui
proses panjang, kerja keras, dan
perjuangan yang tak kenal lelah, tibalah pada momen kelulusan yang
amat berharga ini.
Namun yang harus diingat adalah keberhasilan ini tidak diraih sendirian.
Ada doa yang tak pernah putus dari orang tua dan keluarga, ada pengorbanan, dorongan moral, dan kasih sayang yang menjadi kekuatan di balik setiap langkah Saudara.
“Mari kita berikan apresiasi dan
penghormatan sedalam-dalamnya kepada mereka,” tegas Rektor.
Menurut Efa Yonnedi, dunia ke depan penuh dengan tantangan. Kecerdasan buatan, perubahan iklim, transformasi digital, hingga ketidakpastian geopolitik global. Ijazah yang telah terima hari ini bukanlah tanda bahwa perjalanan selesai. Melainkan awal dari tanggung jawab baru.
Maka, jadilah insan pembelajar sepanjang hayat, berani beradaptasi, menjunjung integritas, dan selalu menghadirkan manfaat bagi lingkungan sekitar.
“Kami juga berpesan, jadilah lulusan yang kritis namun tetap santun; memiliki daya analisis yang kuat tetapi bersikap bijak dalam menyampaikan gagasan. Kaum intelektual seperti Saudara bertanggung jawab menjaga kualitas pemikiran dan ruang publik agar tetap sehat dan beradab,” tutup Rektor Efa Yonnedi.
