Foto ilustrasi pertumbuhan ekonomi. / Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Perdagangan Budi Santoso memasang target pertumbuhan ekspor nasional mencapai 9,6% pada 2029 untuk mendorong laju ekonomi hingga 8%.
Kemendag menargetkan pertumbuhan ekspor 7,1% pada 2025 dan realisasinya saat ini sudah mendekati 6,96%. Budi menyebut kalkulasi pertumbuhan dilakukan berjenjang, sehingga target jangka panjang 2029 dinilai realistis jika capaian tahunan terus terjaga.
Selain memacu ekspor, Kemendag juga meningkatkan kolaborasi lintas kementerian, termasuk dengan Kementerian UMKM, guna memperkuat daya saing pelaku usaha kecil. Upaya ini ditujukan untuk memperluas akses pasar UMKM dan menata regulasi dalam menekan impor pakaian bekas yang mengganggu industri lokal.
Mendag mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan pertumbuhan ekspor nasional pada tahun 2025 sebesar 7,1 persen dan saat ini sudah mencapai 6,96 persen, sehingga diharapkan akhir tahun dapat tercapai.
"Karena hitung-hitungan kami, ketika tahun ini 7,1 persen, kemudian tahun depan sekitar 7,09 persen dan seterusnya sampai tahun 2029 itu 9,6 persen," katanya dalam Rapat Pimpinan Nasional 2025 Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, artinya target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen akan dapat tercapai.
"Jadi kita sudah simulasi, kita hitung-hitung berapa yang dibutuhkan pertumbuhan ekspor kita untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen," kata Budi Santoso.
Sebagai informasi, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas kementerian untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu penguatan kerja sama tersebut adalah dengan Kementerian UMKM.
Melalui kerja sama ini, ia mengharapkan mampu memperkuat daya saing pelaku UMKM, memperluas akses pasar mereka, dan memastikan keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa Kemendag dan Kementerian UMKM bersinergi untuk mendorong UMKM agar naik kelas dan kedua instansi juga akan menyelaraskan kebijakan untuk memperkuat daya saing UMKM.
Di sisi lain, kedua kementerian juga turut membahas sejumlah upaya penguatan produk UMKM serta tindak lanjut atas maraknya impor pakaian bekas dan barang tanpa label yang berpotensi mengganggu UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara

1 hour ago
1
















































