Andre Rosiade Akan Temui Presiden Prabowo, Perjuangkan Tambahan Anggaran Sabo Dam Gunung Marapi

2 days ago 10

Klikpositif PATWAL Honda Periode 18 - 30 April 2025

TANAH DATAR, KLIKPOSITIF — Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade berkomitmen untuk mempercepat penanggulangan bencana lahar dingin Gunung Marapi dengan memperjuangkan tambahan anggaran pembangunan sabo dam. Ia menyatakan akan bertemu langsung dengan Presiden RI Prabowo Subianto guna melaporkan kebutuhan strategis tersebut.

Hal itu disampaikan Andre saat mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo meninjau langsung titik-titik rencana pembangunan sabo dam di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Sumatera Barat, Sabtu (3/5/2025). Turut hadir Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, Bupati Tanah Datar Eka Putra, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, dan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang Naryo Widodo.

“Saya akan melaporkan langsung kepada Presiden Prabowo agar pembangunan seluruh sabo dam yang dibutuhkan masyarakat bisa didukung anggarannya. Apalagi masih ada tanda ‘bintang’ dalam anggaran, yang hanya bisa dibuka oleh Presiden,” ujar Andre.

Andre Rosiade menegaskan bahwa dirinya tidak akan tinggal diam melihat potensi bahaya yang mengancam masyarakat. Ia menyatakan bahwa pembangunan sabo dam harus menjadi prioritas bersama lintas kementerian dan lembaga. “Kita harus kerja cepat, kerja nyata. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keselamatan warga. Saya bersama Pak Zigo akan kawal anggaran ini di Senayan agar bisa cepat direalisasikan,” kata Andre.

46 Sabo Dam Dibutuhkan, Baru 25 Disetujui

Berdasarkan data dari Kementerian PUPR dan BWS Sumatera V, dibutuhkan sedikitnya 46 unit sabo dam untuk dua kabupaten yang terdampak langsung oleh erupsi Gunung Marapi, yaitu Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Namun hingga saat ini, pemerintah pusat baru menyetujui anggaran untuk 25 unit sabo dam, senilai sekitar Rp285 miliar.

Dari jumlah itu, hanya dana untuk enam unit yang telah cair, yakni tiga unit di Batang Malana, satu di Batang Anai, dan satu lagi di Pagu-pagu Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Tanah Datar. Proses lelang direncanakan pada bulan ini, dengan target pengerjaan fisik dimulai pada Agustus 2025.

“Kita sangat berharap bantuan dari pemerintah pusat dan DPR RI, terutama dari Pak Andre dan Pak Zigo, untuk menyuarakan penambahan anggaran agar seluruh sabo dam bisa terealisasi,” ujar Bupati Tanah Datar, Eka Putra.

Eka menekankan bahwa pembangunan ini sangat mendesak karena masih ada sekitar 1 juta meter kubik material vulkanik di lereng Marapi yang setiap saat bisa terbawa banjir lahar jika curah hujan tinggi terjadi.

Ancaman Banjir Lahar Dingin Masih Nyata

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi juga mengingatkan bahwa ancaman bencana belum usai. “Curah hujan di Sumbar sangat tinggi. Dengan kondisi gunung yang masih aktif dan material vulkanik yang masih menumpuk di atas, risiko banjir lahar susulan sangat besar. Kita tidak bisa menunggu lama,” katanya.

Ia menyambut baik dukungan dari DPR RI dan meminta agar pembangunan ini menjadi prioritas nasional. “Kami berharap Pak Andre dan Pak Zigo bisa memperjuangkan Sumbar, karena ini menyangkut keselamatan puluhan ribu jiwa dan ribuan hektare lahan produktif.”

Dukungan Pemerintah Pusat dan Langkah Nyata

Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan bahwa pembangunan sabo dam sudah dalam tahap siap eksekusi. “Lahan sudah siap, desain teknis sudah tersedia. Kita hanya menunggu finalisasi anggaran. Jika ditambah, kami siap mempercepat proses pembangunan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala BWS Sumatera V Padang, Naryo Widodo, menjelaskan bahwa satu unit sabo dam membutuhkan biaya sekitar Rp25 miliar. Pada tahap awal, akan dibangun sembilan unit sabo dam mulai 2025 hingga 2027 secara multiyears, mencakup tiga unit di Kabupaten Agam dan enam di Tanah Datar.

Menurut Naryo, keberadaan sabo dam sangat vital. Proyek ini akan melindungi sekitar 9.000 hektare lahan pertanian dan 37 ribu penduduk yang berada di kawasan rawan bencana. “Kita berharap tambahan anggaran dari pusat bisa segera terealisasi agar dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news