KLIKPOSITIF – Depresi memengaruhi jutaan orang ham[ir di seluruh dunia. Tingkat keparahan gejala depresi bervariasi dari orang ke orang. Beberapa gejala depresi yang paling umum meliputi berkurangnya minat pada aktivitas yang biasanya menyenangkan, kesulitan berkonsentrasi, dan kekurangan energi. Orang yang didiagnosis depresi klinis mengalami gejala setidaknya selama dua minggu.
Sebuah studi menunjukkan korelasi antara minum lebih banyak kopi dan penurunan keparahan gejala depresi. Sebuah studi terpisah yang berfokus pada orang dewasa paruh baya menghasilkan hasil yang serupa.
Tampaknya minum kopi dapat membantu orang yang didiagnosis depresi. Namun, bukan berarti kopi harus menjadi makanan pokok Anda. Meskipun ada beberapa manfaat kesehatan dari minum kopi, ada juga kerugian dari konsumsi kopi yang berlebihan.
Risiko Minum Kopi Terlalu Banyak
Peningkatan kafein menjadi kebutuhan pokok di kalangan pekerja dan pelajar yang mencari energi untuk melanjutkan pekerjaan atau studi mereka. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menganggap empat cangkir kopi ukuran standar—atau 400 mg kafein per hari—umumnya aman. Namun, minum kopi dapat menimbulkan efek samping seperti gelisah, detak jantung cepat, dan insomnia.
Dilansir dari laman WebMd, minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dapat meningkatkan efek samping ini. Beberapa orang melaporkan gejala seperti peningkatan kecemasan, sakit kepala, dan agitasi. Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), yang digunakan untuk menilai dan mendiagnosis gangguan mental, menyebutnya “intoksikasi kopi”.
Karena kafein adalah obat, orang dapat mengembangkan ketergantungan. Mencoba berhenti total dari konsumsi kopi dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan, sakit kepala berdenyut, dan kurangnya kejernihan mental. Hal ini dapat mengimbangi manfaat minum kopi untuk membantu mengatasi depresi.
Kafein dalam kopi dapat berinteraksi negatif dengan obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengatasi masalah kesehatan seperti gangguan tiroid. Kafein juga dapat berinteraksi negatif dengan obat-obatan yang diresepkan untuk masalah kesehatan mental.
Jika Anda menderita diabetes, konsumsi kopi yang berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah dan mempersulit pengelolaan insulin. Wanita pascamenopause yang minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari dapat mulai kehilangan massa tulang belakang karena kekurangan kalsium. Orang lain yang perlu berhati-hati dalam mengonsumsi kopi, bahkan untuk membantu mengatasi depresi, termasuk mereka yang memiliki refluks asam atau kolesterol tinggi.
Perubahan Gaya Hidup yang Membantu Mengatasi Depresi
Minum kopi secukupnya dapat membantu mengatasi gejala depresi. Cobalah menunda secangkir kopi pertama Anda hingga Anda terjaga setidaknya selama satu jam. Hal itu memberi tubuh Anda waktu untuk memproduksi lebih banyak penambah energi alami yang disebut kortisol. Lebih baik menunda waktu istirahat minum kopi Anda hingga Anda membutuhkannya, seperti tengah pagi atau sore hari ketika kadar kortisol Anda turun.
Jika Anda bukan peminum kopi rutin, cobalah untuk menunda minum kopi Anda hingga gejala Anda mulai terasa. Hindari mengonsumsi kafein menjelang waktu tidur agar bisa tidur nyenyak.
Menghilangkan minuman manis dari pola makan Anda dapat membantu mengatasi depresi. Anda masih bisa memasukkan kopi ke dalam pola makan Anda dengan tidak menambahkan gula. Orang yang minum kopi tanpa gula terbukti merasa lebih sedikit depresi dibandingkan mereka yang tidak minum kopi.