Banjir Sumatera: 945 Warga Meninggal, Ribuan Rumah Rusak

1 hour ago 1

 945 Warga Meninggal, Ribuan Rumah Rusak Kondisi rumah warga yang terdampak banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Senin (1/12/2025). Antara - Yudi Manar

Harianjogja.com, JOGJA—Korban meninggal akibat banjir dan longsor di Sumatera terus bertambah menjadi 945 jiwa, sementara 269 warga lainnya masih hilang per Senin (8/12/2025).

Bencana tersebut juga menyebabkan lebih dari 156.000 rumah rusak serta merusak fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga jembatan di 52 kabupaten. Kabupaten Agam menjadi wilayah dengan korban jiwa tertinggi, disusul Aceh Utara dan Tapanuli Tengah.

Ratusan ribu warga terpaksa mengungsi, terutama di Aceh Utara yang mencapai hampir 300.000 orang. Pemerintah pusat mengerahkan dokter magang serta tenaga medis TNI-Polri untuk mengantisipasi lonjakan penyakit pascabanjir seperti diare dan ISPA.

Berdasarkan data BNPB Senin (8/12/2025) siang, terpantau jumlah korban meninggal dunia tercatat 945 jiwa dan 269 di antaranya masih hilang atau belum ditemukan. Selain itu tercatat 5.000 korban luka.

Jumlah korban paling banyak berasal dari Agam tercatat 179 orang meninggal, kemudian disusul 138 jiwa di Aceh Utara, 102 orang di Tapanuli Tengah, 85 orang meninggal di Tapanuli Selatan. Adapun jumlah korban meninggal di Aceh Tamiang sebanyak 57 orang, Kota Sibolga 53 orang, Aceh Timur 48 orang, Tapanuli Utara 36 orang, Bener Meriah 34 orang, Pidie Jaya 27 orang, Aceh Tengah 23 orang dam Pada Pariaman 21 orang meninggal dunia.

Adapun korban dengan jumlah di bawah 20 orang di antaranya berasal dari Bireun, Kota Padang Panjang, Deli Serdang, Aceh Tenggara, Kota Medan, Langkat, Kota Padang dan lain-lain. Upaya penyaluran bantuan ke lokasi bencana terus dilakukan.

Kerusakan

Dampak banjir juga menimbulkan total 156.500 rumah rusak. Kemudian merusak ribuan infrastruktur, di antaranya 199 fasilitas kesehatan, 534 fasilitas pendidikan, 420 rumah ibadah, 234 gedung perkantoran, 435 jembatan dan 1.200 fasilitas umum.

Para korban yang mengungsi mencapai ratusan ribu orang. Jumlah warga yang terpaksa mengungsi paling banyak di Kabupaten Aceh Utara sebanyak 299.500 orang, Aceh Tamiang 262.100 orang, Aceh Timur 238.500 orang.

Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Kesehatan untuk menerjunkan dokter internship (magang) untuk menangani penyakit pascabanjir di Sumatera, yakni diare, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan penyakit kulit.

"Internship kita berapa yang sudah bisa? 74? Bisa juga kan? Saya kira bisa itu perguruan tinggi, bisa dikerahkan juga," kata Kepala Negara saat berdialog dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat di Aceh, Minggu (7/12) malam.

Penanganan Pengungsi

Perintah Presiden untuk mendatangkan dokter magang itu dilatarbelakangi atas kekurangan tenaga medis di Pulau Sumatera, sebab para dokter di wilayah setempat juga menjadi korban banjir.

Merespons arahan tersebut, Menkes Budi meminta bantuan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, yang turut hadir di rapat itu, untuk membantu menerjunkan sekitar 300 dokter dari TNI dan Polri selama tiga bulan untuk mendampingi dokter magang.

Rencananya, kata Budi, dokter dari Kemenhan akan memberikan pendampingan kepada dokter magang di setiap fasilitas puskesmas di wilayah terdampak bencana alam.

"Jadi saya minta tolong juga Pak Menhan kalau boleh saya butuh sekitar 300 dokter tiga bulan ke depan untuk mengisi sampai mereka jadi. Saya atasi sebagian, tapi kalau boleh TNI-Polri kan lebih gampang mobilisasinya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news