Harianjogja.com, BANTUL—Kabupaten Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menargetkan luas tanam padi hingga mendekati angka 40.000 hektare pada tahun 2026 mendatang. Jumlah ini naik signifikan dari target tahun ini yang mencapai 34.546 hektare.
Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan, pihaknya telah merencanakan berbagai upaya dalam mencapai target tersebut di tahun depan. Salah satunya adalah memperpendek antara jarak panen dengan jarak tanam, maksimal 20 hari setelah panen langsung tanam.
BACA JUGA: Produktivitas Padi di Bantul 8 Ton Per Hektare
“Harapan kami tahun depan kami hampir tembus 40 ribu. Jadi tanam padi empat kali setahun, pasti lebih berat lagi, tapi kami optimistis,” ujar Joko Waluyo, Kamis (15/5/2025).
Target empat kali tanam padi dalam satu tahun ini pun lebih diutamakan di lima kapanewon, yaitu Sewon, Bambanglipuro, Imogiri, Jetis, dan Pandak. Hal ini karena lima kapanewon tersebut memiliki lahan sawah aktif terbanyak hingga nyaris 1.000 hektare di masing-masing wilayah.
Mengenai target tahun ini, Joko menegaskan masih optimistis 34.546 hektare luas tanam akan tercapai. Dengan target ini, diharapkan dapat surplus beras hingga lebih dari 100 ton di tahun 2025.
“Insyaallah semoga aman tidak ada hama, tidak ada puso (kerusakan tanaman), itu produksi kita nanti sekitar 280 ribu ton gabah kering panen. Berarti dari kering panen susut 10-15 persen menjadi gabah kering giling, dari gabah kering giling ke beras menjadi 86 persen,” jelas Joko.
“Produksi kita nanti sekitar 240 ribu ton, surplusnya lebih dari 100 ribu ton beras di 2025 Insyaallah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News