Foto ilustrasi tempat kejadian perkara. / Freepik
Harianjogja.com, SLEMAN—MA, bayi berusia dua bulan yang menjadi korban kecelakaan Kereta Api Bangunkarta di Prambanan meninggal dunia, menambah jumlah korban tewas menjadi empat orang.
Kapolsek Prambanan, Kompol Dede Setiyarto, mengatakan bayi usia 2 bulan yang meninggal pada Selasa (11/11/2025) tersebut merupakan salah satu anak dari pengendara mobil yang beralamat asal Lampir Tengah, Semarang Selatan.
“Kami tidak tahu persisnya meninggal karena apa. Informasi kami terima dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten,” kata Dede dihubungi, Kamis (13/11/2025).
Hingga saat ini, ada tiga saksi yang telah dimintai keterangan. Penyelidikan terkait penyebab kecelakaan ini masih terus dilakukan.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Mateus Wiwit Kustiyadi, mengatakan penyelidikan masih berlangsung hingga saat ini. Bersama PT KAI, kepolisian berupaya mencari penyebab pasti kecelakaan.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan palang pintu perlintasan sedang dalam proses menutup. Ada dugaan palang terhalang sebuah truk yang melintas.
“Tapi kami belum bisa menarik kesimpulan apakah kesalahan dari penjaga palang, kesalahan teknis, atau pengendara,” kata Wiwit.
Guna membuat duduk persoalan menjadi lebih jelas, kepolisian juga menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi. CCTV paling dekat berada di Toko Semar. Hanya saja, CCTV itu tidak merekam titik kejadian secara langsung. Petugas masih mencari rekaman tambahan maupun video amatir dari warga agar ada kronologi yang runtut dan jelas.
Sebelumnya, KA 161 Bangunkarta jurusan Jombang–Pasar Senen menabrak mobil dan sepeda motor yang melintas. Ada empat korban meninggal dunia dari kejadian ini, antara lain Kushartati (60) dan Surono (62), pasangan suami istri asal Ngelak Lor, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta; Galang Jordanio Algibra (26), warga Ngebasan, Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten; dan MA (2 bulan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

1 week ago
14
















































