Agenda bedah buku berjudul Stunting Penanganan dan Pencegahannya yang digelar di Balai Donokitri, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman, Selasa (12/11 - 2024). David Kurniawan
SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Stunting Penanganan dan Pencegahannya di Balai Donokitri, Kalurahan Trihanggo, Kapanewon Gamping, Sleman, Selasa (12/11/2024). Bedah buku digelar sebagai upaya meningkatkan minat baca di masyarakat.
Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, mengatakan hingga saat ini Provinsi DIY menduduki peringkat pertama untuk predikat gemar membaca di Indonesia. Prestasi ini terus dipertahankan sehingga ada kerja sama antara DPRD dan DPAD DIY guna menggelar program bedah buku.
“Lingkupnya tidak hanya di perkotaan, tapi juga menyasar ke seluruh pelosok di kabupaten dan kota di DIY. Untuk saat ini digelar di Donokitri, Trihanggo, Gamping,” kata Anton, Selasa (12/11/2024).
Menurut dia, manfaat bedah buku tidak hanya untuk meningkatkan minat baca di masyarakat. Lebih dari itu, bedah buku bertujuan memberikan edukasi berkaitan dengan tema bedah buku yang dibahas.
BACA JUGA: BRIN Targetkan Indonesia Masuk Peringkat ke-49 Indeks Inovasi Global
Anton mencontohkan, bedah buku kali ini membahas tentang masalah stunting dan pencegahannya. Diharapkan masyarakat bisa belajar dari materi dalam buku sehingga dapat ikut berperan dalam mencegah stunting di wilayah masing-masing.
Menurut dia, partisipasi masyarakat sangat penting karena Pemerintah Pusat telah mencanangkan Indonesia Emas di 2045. Oleh karena itu, masalah stunting harus diatasi karena bisa menghambat target tersebut. “Target Indonesia Emas harus tercapai sehingga harus dipersiapkan dari sekarang untuk mencetak generasi yang unggul dan berprestasi,” katanya.
Pemateri lain dalam bedah buku, Diaz Yunita Anggraeni, mengatakan, lewat bedah buku ini, maka masyarakat diajak untuk mengetahui ciri-ciri dari stunting serta upaya pencegahannya. Menurut dia, buku yang berjudul Stunting Penanganan dan Pencegahannya bisa memberikan banyak manfaat. Selain dapat menambah wawasan dari pembacanya, juga diajak untuk pencegahan dan penanggulangan masalah stunting. “Yang utama harus mengenali stunting, yakni kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah standar,” katanya.
Menurut dia, masalah stunting tidak bisa disepelekan karena dampaknya bakal terbawa hingga dewasa. Salah satunya, kecerdasan anak berkurang serta mudah terserang penyakit.
Karena itu, bagi orang tua yang memiliki anak balita diharapkan untuk rutin mengecek kesehatan maupun perkembangan anak lewat posyandu yang rutin digelar setiap bulan. “Lewat pengecekan di posyandu akan diketahui apakah anak tumbuh dengan sehat atau tidak. Kalau terindikasi stunting, maka bisa langsung ditangani secepatnya,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News