Bencana Hidrometeorologi, Warga Kulonprogo Sempat Tertimbun Longsor

2 days ago 8

Harianjogja.com, KULONPROGO-Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kulonprogo pada Jumat (28/3/2025) menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi, antara lain tanah longsor, banjir dan pohon tumbang yang terjadi di beberapa lokasi.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, warga terdampak banjir berjumlah 411 jiwa yang terdiri atas 160 kepala keluarga, laki-laki 214 jiwa dan perempuan 197 jiwa.

Bahkan salah satu warga Kulonprogo sempat tertimbun tanah longsor. Untungnya, warga tersebut bisa diselamatkan dan saat ini dirawat di rumah sakit.

Menurut Lurah Giripurwo, Mardisantosa, terdapat satu warga, yakni Prihantono Aji atau Redi yang dilarikan ke Rumah Sakit Panti Bakti Ningsih Klepu, Sleman, karena tertimpa tembok ketika longsor yang terjadi setelah magrib. “Redi sebagai kepala keluarga ingin membersihkan air, ternyata terjadi dorongan tanah dari atas akhirnya longsor. Redi tertimbun, tetapi dapat dievakuasi, sekarang kondisinya dirawat di RSU Bakti Ningsih Klepu, Minggir, Sleman," kata Mardi.

BACA JUGA : Tok! Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1446 H 31 Maret 2025

Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan bersama dengan Dinsos dan Baznas melakukan kunjungan langsung ke RSU Bakti Ningsih Klepu dan memastikan keadaan korban atas nama Prihantono Aji serta memberikan bantuan dari Baznas Kulonprogo.

"Tidak ada korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi di Kulonprogo," kata Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan, Sabtu (29/3/2025).

Agung mengatakan Pemkab sudah melakukan evakuasi dan koordinasi dalam penanganan bencana banjir setinggi 1,5 meter yang terjadi di Perumahan Bumi Progo Sejahtera, Dusun Karangtengah Kidul, Kalurahan Margosari.

Disediakan dua titik lokasi pengungsian, yaitu di Kalurahan Margosari dan Masjid Al-Fitroh. “Jadi, penanganannya yang pertama sudah dilakukan oleh BPBD dan juga sukarelawan. Kita juga perlu perahu karet, juga sudah melakukan koordinasi dengan PLN," katanya.

Banjir di wilayah tersebut, terjadi secara periodik selama tiga tahun terakhir. Agung berharap BBWSO dapat segera melakukan pengerukan atau normalisasi di Sungai Serang agar tidak terjadi lagi bencana serupa. “Kita benar-benar memohon kepada BBWSO untuk segera melakukan normalisasi terhadap sungai serang dan anak sungainya, karena tadi malam terkait dua sungai, yaitu Sungai Serang dan Sungai Papah," kata Agung.

Agung dan jajaran melakukan peninjauan lokasi bencana tanah longsor di Dusun Sidi, Giripurwo, pada Sabtu. Pada kesempatan tersebut, Pemkab dan Baznas menyerahkan bantuan berupa sembako.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news