KLIKPOSITIF – Perjalanan mudik ke Sumbar dari arah Pulau Jawa maupun dari arah Selatan Pulau Sumatera diprediksi bakal lebih lama.
Hal itu disebabkan karena sistem buka tutup di jembatan Bailey, yang digunakan untuk penyambung jalan yang amblas di kawasan Bungo, Jambi.
Jembatan tersebut hanya bisa dilalui satu arah. Sehingga kendaraan harus melewati jembatan itu secara bergantian, alias dengan sistem buka tutup.
Pengakuan pemudik tujuan Sumbar dari Jakarta, perjalanan yang biasanya 26-40 jam, menjadi lebih lama dengan durasi perjalanan menjadi 45 jam.
“Lamanya karena antrian masuk kapal, dan yang bikin lama itu di Bungo. Karena sistem buka tutup bisa 2-5 jam,” kata salah seorang pemudik dari Jakarta ke Sumbar, Rini (36) pada Klikpositif.
Menurut pengakuannya, dengan sistem tersebut, antrian kendaraan roda dua maupun roda empat bisa mencapai 5 kilometer.
“Antriannya panjang sekali, bisa sampai 5 kilo. Kalau sudah H-4 atau H-3 mungkin bisa lebih panjang,” ungkapnya.
Pemudik yang lain, Fachri (42) juga menyampaikan hal serupa. Ia mengaku lebih memilih mengantri daripada harus melewati jalur alternatif.
“Kita tidak tahu bagaimana kondisi jalur alternatif itu. Sebelum jembatan ini jadi, kan sempat ada kabar bahwa ada jalan yang amblas juga.”
“Jadi daripada bertaruh dengan waktu, lebih baik mengantri saja. Yang penting bisa lewat, meskipun penambahan durasi perjalanan ini sangat melelahkan ya,” jelasnya.
Diketahui pemasangan jembatan bailey ini diinsiasi oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi, untuk mengatasi kemacetan lalulintas akibat amblasnya jalan.
Menurut Kepala BPJN Jambi, Ibnu Kurniawan, jembatan tersebut disusun menggunakan komponen baja portabel, sehingga bisa dibongkar-pasang.
Kendati sudah ada jembatan bailey, kendaraan yang bisa melintas hanya yang berkapasitas maksimal 20 ton.
Bagi kendaraan yang beratnya melebihi kapasitas yang telah ditentukan, harus melewati jalur lain.(*)