Potret pembangunan Tol Jogja-Solo segmen Klaten-Prambanan di Gerbang Tol Prambanan pada Sabtu (30/11/2024). - Harian Jogja / Catur Dwi JanatiÂ
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembukaan Tol Jogja - Solo dengan exit tol berada di Prambanan akan berdampak terhadap arus kendaraan di Kapanewon Patuk sebagai pintu masuk Gunungkidul.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan jarak kedua wilayah antara Prambanan, Sleman dengan Patuk, Gunungkidul akan memengaruhi arus kendaraan di jalan menuju kedua wilayah ini.
Oleh karena itu, Dishub akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) apabila terjadi kepadatan arus lalin. Rekayasa ini akan dilakukan setelah Dishub berkoordinasi dengan Satlantas Polres Gunungkidul.
"Adapun jalur utama lalin tetap Jalan Jogja - Wonosari. Model rekayasa juga mendasarkan pada hasil koordinasi dan kondisi lapangan," katanya, Selasa (10/12/2024).
Irawan mengaku Dishub akan melakukan rekayasa lalin di jalur lain selama libur panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Rekayasa akan Dishub mulai pada Senin (23/12/2024) hingga Rabu (1/1/2025).
Rekayasa akan dilakukan di simpang tiga Nusantara, Padukuhan Ledoksari, Kepek, Wonosari. Pada jam sibuk, kata Irawan antrian di simpang tersebut cukup panjang, utamanya ketika pagi hari. Di simpang tersebut juga sering terjadi kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Pengalihan arus lalin di simpang tiga Nusantara nantinya ketika ada kendaraan masuk Jalan Nusantara dari arah timur perlu berputar di Bundaran Tobong dan keluar Jalan Nusantara ke arah barat masuk ring road utara Piyaman. Dishub akan memasang water barrier di simpang tersebut.
Selain itu, rekayasa lalin dilakukan titik nol Gunungkidul di Wonosari. Menurut Irawan, sering terjadi laka lantas di simpang tiga kantor pos, karena crossing melanggar marka jalan.
“Ada saran juga untuk memasang banner mengenai jalur alternatif agar tidak terjadi penumpukan kendaraan,” kata Irawan.
BACA JUGA: Pengadaan Tanah Tol Jogja-Solo Trihanggo-Junction Sleman Mencapai 99 Persen
Staf Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas III DIY, Karsi mengatakan BPTD Kelas III DIY akan berupaya memberi fasilitas dengan melengkapi rambu, rambu, paku jalan, hingga marka sesuai anggaran yang ada. “Status jalan juga ada yang belum jalan nasional. Jadi belum bisa semua kami fasilitasi,” kata Karsi.
Adapun prediksi Karsi mengenai jumlah kendaraan yang masuk ke DIY menggunakan moda angkutan umum transportasi darat mencapai 385.000 selama libur panjang Nataru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News