Dosen Pertanian UMMY Latih Kelompok Tani Annisa Manfaatkan Limbah Jerami dan Kotoran Ternak

15 hours ago 5

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

Solok, Klikpositif – Pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan masih belum begitu maksimal di tengah masyarakat Kabupaten Solok. Pengolahannya masih minim sehingga kemanfaatannya tidak signifikan bagi petani dan peternak.

Semisal jerami padi, biasanya dimanfaatkan secara langsung untuk pakan ternak. Sebetulnya, dengan perlakuan khusus, bisa dimaksimalkan sebagai pakan utama bagi ternak sapi. Selain  meningkat kualitasnya juga bisa disimpan sebagai stok pakan.

Begitu juga dengan kotoran ternak. Jamak hanya dimanfaatkan sekedar untuk pupuk kandang. Sementara, dengan pengolahan cukup sederhana, bisa menghasilkan bio energi yang bisa dimanfaatkan skala rumah tangga dan industri.

Menjawab persoalan ini, dosen pertanian Universitas Mahaputra Muhammad Yamin turun langsung melakukan pembinaan kepada kelompok tani. Seperti yang dilakukan pada kelompok tani Annisa di Nagari Aripan.

Dalam program skema pemberdayaan kemitraan masyarakat yang didanai kementerian pendidikan tinggi sains dan teknologi itu, tim dosen dan mahasiswa UMMY memberikan pembinaan khusus dalam pemanfaatan teknologi pertanian untuk pengolahan jerami padi dan kotoran sapi.

Pembinaan yang diketuai Aulia Meyuliana, S.P., M.Biotek melibatkan akademisi pertanian; Prof. Nurhaita, M.P. Dan Dewi Jayagma Ilham, S.P., M.P. Program ini juga dibantu sejumlah mahasiswa diantaranya Rahmad Syafrizal, Muhamad Wafiq Zaqhi dan Figo Aprizio Adza.

Ketua Tim, Aulia Meyuliana menjelaskan, selama dua bulan pembinaan dari September hingga Oktober 2025, kelompok tani diajarkan mengolah jerami padi melalui teknik fermentasi dan amoniasi.

“Jerami padi bisa menjadi pakan alternatif pengganti hijauan saat musim kemarau. Biasanya jerami akan melimpah saat musim panen. Dengan pola fermentasi maupun silase akan memudahkan petani tanpa harus bergantung pada hijauan segar,” kata Aulia, Selasa (28/10/2025).

Kemudian, petani juga bisa memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber bio gas. Minimal, dalam skala kecil bisa memenuhi kebutuhan gas untuk rumah tangga sehingga menghemat pengeluaran untuk membeli gas LPG.

“Alhamdulillah, selama dua bulan kemarin kami bersama tim memberikan sosialisasi dalam pemanfaatan teknologi pertanian dalam memaksimalkan limbah pertanian dan peternakan. Jadi kelompok tani bisa menerapkanya dalam menunjang usaha,” jelasnya.

Dengan pembinaan itu, diharapkan masyarakat petani bisa mengaplikasikan mata rantai pengolahan limbah, mulai dari jerami padi, kotoran ternak sehingga bisa mengurangi waktu dan tenaga serta ongkos produksi usaha ternak dan tani yang dilakukan.

“Ini merupakan upaya peningkatan kreatifitas dan soft skill masyarakat sebagai stimulus bioenergi dan kelestarian lingkungan dalam dunia pertanian. Apalagi, Kabupaten Solok dikenal sebagai daerah agraris,” tutupnya.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news