Fakultas Farmasi Unand Olah Limbah Jadi Berkah: Remaja Masjid Dilatih Bikin Sabun dari Tebu dan Kopi

2 weeks ago 13

Klikpositif Program September - iklan hayati

PADANG, KLIKPOSITIF Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan mengolah ampas tebu hijau dan kopi menjadi sabun cuci tangan, di Masjid Baitussalam, Komplek Perumahan Unand, Sabtu (27/9/2025).

Diikuti oleh 20 orang remaja masjid, kegiatan pengabdian yang dipimpin oleh Dosen Fakultas Farmasi Unand apt. Fitri Rachmaini, S.Farm., M.Si itu digelar sebagai wujud kontribusi kampus dalam mendorong kesadaran pengelolaan limbah dan penciptaan produk ramah lingkungan.

Sejumlah Dosen Fakultas Farmasi Unand lainnya turut hadir untuk memperkuat materi dan praktik, antara lain apt. Rahmad Abdillah, M.Si., apt. Azhoma Gumala, M.Farm., apt. Yoneta Srangenge, M.Sc., apt. Annisa Fauzana, M.Farm., serta apt. Dita Permatasari, M.Farm.

Dalam pemaparannya, Fitri Rachmaini menyampaikan bahwa sabun berbahan ampas tebu dan kopi memiliki nilai lebih dibandingkan sabun biasa. Kedua limbah organik ini mengandung antioksidan dan antimikroba yang bermanfaat untuk kesehatan kulit.

Peningkatan konsumsi kopi di masyarakat, ditambah dengan produksi tebu yang melahirkan limbah dalam jumlah besar, sebut Fitri, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi lingkungan.

Jika tidak dimanfaatkan, limbah tersebut berpotensi menimbulkan pencemaran. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan bisa menjadi solusi sederhana dengan cara mengolah limbah menjadi produk bernilai tambah.

Pelatihan ini dirancang tidak hanya untuk memberi keterampilan praktis, tetapi juga sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan dari limbah organik yang semakin meningkat,” kata Fitri.

Metode pelatihan dilakukan secara bertahap. Pertama, para peserta diberikan materi tentang manfaat serta potensi ampas tebu dan kopi. Setelah itu, mereka mengikuti sesi demonstrasi pembuatan sabun cair sederhana.

Proses pembuatan menggunakan formula yang mudah diaplikasikan, yaitu memanfaatkan ampas tebu dan kopi sebagai bahan utama yang kemudian dicampur dengan texapon sebagai surfaktan, EDTA untuk pengikat logam, garam sebagai pengatur viskositas, air hangat, serta pewangi.

Hasil dari kegiatan pelatihan ini menunjukkan bahwa para peserta mampu memahami tahapan pembuatan sabun dan berhasil menghasilkan produk sabun cair untuk penggunaan sehari-hari,” ujarnya.

Lebih dari sekadar praktik, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran bahwa limbah rumah tangga dapat dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat,” sambug Fitri.

Fakultas Farmasi Unand menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar pengajaran teknis, tetapi juga bagian dari misi kampus untuk memperkuat peran dalam pengabdian kepada masyarakat.

Melalui program ini, diharapkan muncul kesadaran kolektif untuk mengelola limbah organik sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif berbasis bahan alami.

“Program ini menjadi langkah nyata kampus dalam mendukung pola hidup sehat, ramah lingkungan, sekaligus memberi keterampilan baru yang aplikatif bagi generasi muda,” tambah Fitri Rachmaini.(*)

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news