PADANG, KLIKPOSITIF – Festival Literasi Daerah Sumatera Barat 2025 berlanjut pada hari kedua dengan agenda bedah buku dengan berjudul Nurani Filantropis karya Musfi Yendra, Rabu, 10 September 2025 di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan lantai 4.
Kegiatan bedah buku menghadirkan langsung penulis Musfi Yendra dan Dr. Agus Widiatmo, M.Si dan Dr. Sudarman, MA sebagai pembedah buku dengan moderator Iskandar, S.Pd.
Musfi menyampaikan, poin penting dari buku tersebut adalah mengasah kepedulian sosial manusia terhadap lingkungan. Lalu, menuliskan kisah dan pengalaman untuk jadi motivasi bagi masyarakat.
“Buku ini berisi 152 tulisan, harapan saya lahir generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan menuliskan pengalaman – pengalaman sehingga bisa dijadikan referensi dan melahirkan filantropi – filantropi baru,” katanya saat sesi bedah buku.
Musfi menjelaskan, buku itu ditulisnya dari pengamalan pribadi saat menjadi ketua Dompet Dhuafa Singgalang. Berbagai kegiatan sosial telah dilakukannya dan dimuat dalam buku tersebut.
“Buku ini memang disumbangkan untuk pemerintah daerah dan sudah masuk pustaka daerah. Makanya hari ini ada bedah buku di Pustaka Daerah. Saya berharap pemerintah bisa menjadikan acuan dalam melakukan kegiatan sosial, apalagi pemerintah mempunyai anggaran,” tuturnya.
Dr. Agus Widiatmo selaku pembedah mengatakan, buku Nurani Filantropis dan penulis memotivasi orang untuk melakukan gerakan sosial. Karena memang persoalan sosial menjadi tanggung jawab bersama.
“Penulis buku sangat teliti dalam menjaga kepercayaan donatur dan menjaga bantuan tepat sasaran. Sehingga nilai-nilai dalam buku wajib dijadikan acuan,” katanya.
Kemudian, penulis melalui buku tersebut ingin menginspirasi orang untuk melakukan gerakan kemanusiaan.
“Melalui dompet duafa, Beliau bisa menghimpun dana publik, mengelola sumber daya manusia dan menyalurkan dana yang dihimpun tepat sasaran,” ungkapnya.
Sudarman MA pembedah dari UIN Imam Bonjol Padang menjelaskan, zaman kekhalifahan Abbasiyah perpustakaan dibangun melalui wakaf, bahkan jembatan dibangun dari dana wakaf.
“Musfi berada pada posisi yang tepat memberikan pengalaman sendiri dia di lapangan. Pengalaman terlibat langsung dan dituliskan sehingga menjadi sebuah buku motivasi. Semoga dengan buku ini melahirkan filantropi – filantropi baru di Sumatera Barat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar, Jumaidi menyampaikan peserta bedah buku Nurani Filantropis karya Musfi Yendra sebanyak 50 orang yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pegiat literasi dan masyarakat umum.
“Selamat datang kepada peserta Kegiatan Bedah Buku Koleksi Perpustakaan Daerah. Atas nama Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini. Terutama kepada penulis yang telah melahirkan karya luar biasa, serta para narasumber yang bersedia berbagi pandangan dan analisis yang tentunya akan memperkaya pemahaman dan sudut pandang kita semua,” Katanya.
Kegiatan bedah buku ini diharapkan bukan sekadar ajang diskusi, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat tradisi intelektual, menggali nilai-nilai dari isi buku, serta menjembatani ide-ide kritis yang bisa bermanfaat bagi kemajuan pemikiran dan pembangunan daerah. Apalagi di era digital ini, membaca dan menulis harus tetap menjadi pilar penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin, tidak hanya di kalangan akademisi atau komunitas literasi, tetapi juga menjangkau masyarakat luas, termasuk generasi muda yang akan menjadi penentu masa depan,” ungkapnya.