PADANG, KLIKPOSITIF – Stres menjadi salah satu hal yang bisa menggangu pekerjaan di tempat kerja. Stres yang dikelola dengan baik akan memberikan dampak yang baik juga bagi Anda dalam bekerja.
dr. Nelmi Silvia Sp. OK Spesialis Okupasi Kerja Semen Padang Hospital (SPH) mengatakan, stres di tempat kerja bisa diredam dengan beberapa cara, antara lain mengatur prioritas pekerjaan, berkomunikasi secara terbuka dengan rekan maupun atasan, serta meluangkan waktu sebentar di sela jam kerja untuk relaksasi.
“Misalnya menghirup napas dalam, meregangkan badan, atau berjalan singkat agar fokus kembali. Selain itu, menjaga keseimbangan antara waktu kerja dan waktu pribadi juga penting agar kesehatan mental tetap terjaga,” katanya di Padang.
Ia mengatakan, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengambil jeda saat Anda mengalami stres di tempat kerja.
“Melepaskan stres di tempat kerja bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti mengambil jeda sejenak untuk menarik napas dalam, melakukan peregangan ringan di meja kerja, atau berjalan sebentar untuk mengalihkan pikiran. Mendengarkan musik yang menenangkan, minum air putih, atau berbicara singkat dengan rekan kerja juga bisa membantu mengurangi ketegangan,” jelasnya.
Menurutnya, stres di tempat kerja bisa menjadi penyakit ketika stres berlangsung terus-menerus tanpa penanganan. Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin.
“Jika stres berlangsung dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme, dan melemahnya sistem imun. Akibatnya, pekerja lebih rentan mengalami penyakit fisik seperti hipertensi, sakit jantung, gangguan pencernaan, migrain, atau gangguan tidur, serta masalah mental seperti kecemasan, depresi, burnout, dan gangguan psikosomatis,” paparnya.
dr. Nelmi menyampaikan, memendam stres di tempat kerja dapat berdampak serius bagi kesehatan. Stres yang terus-menerus dapat menimbulkan sakit kepala, gangguan tidur, tekanan darah meningkat, serta masalah mental seperti kecemasan, depresi, dan burnout.
“Selain itu, stres juga dapat memengaruhi hubungan dengan rekan kerja, membuat komunikasi terganggu dan konflik lebih mudah muncul,” terangnya.
Secara fisik, stres dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pencernaan, kelelahan, dan tekanan darah tinggi. Secara mental, stres berpengaruh pada konsentrasi, suasana hati, motivasi, serta meningkatkan risiko depresi dan burnout.
“Stres di tempat kerja dapat dikelola dengan mengatur beban dan waktu kerja, menjaga komunikasi yang sehat dengan rekan tim, beristirahat cukup, berolahraga ringan, serta mencari dukungan sosial, misalnya berbagi cerita atau meminta saran dari rekan kerja, atasan, teman, atau keluarga. Selain itu, menciptakan suasana kerja yang mendukung dan budaya organisasi yang peduli kesehatan mental juga sangat membantu,” terangnya.
Disisi lain, pekerja bisa mengambil waktu istirahat singkat, mengatur napas, melakukan olahraga ringan, atau menulis catatan kecil untuk mengurangi beban pikiran. Jika stres sudah berat, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga profesional.
“Obat bukan solusi utama. Penggunaan obat, seperti penenang atau pereda kecemasan, hanya boleh dilakukan dengan resep dokter dan biasanya diberikan jika stres sudah sangat mengganggu. Cara alami seperti olahraga, relaksasi, tidur cukup, dan konseling tetap menjadi pilihan utama,” jelasnya.
dr. Nelmi juga mengatakan, makanan dan minuman tertentu bisa membantu meredakan stres sementara di tempat kerja melalui peningkatan mood atau distraksi, tetapi tidak menggantikan strategi jangka panjang seperti manajemen waktu, komunikasi, dan relaksasi.