3 days ago
10
KLIKPOSITIF — UPTD Taman Budaya Sumbar menyelenggarakan pameran seni yang berjudul “Buah Tangan”, yang digelar mulai tanggal 9 hingga 17 April 2025. Pameran ini menampilkan berbagai karya seni yang menggabungkan kreativitas dan cerita di balik setiap karya. Bertujuan untuk menghubungkan karya-karya seniman dengan kolektor, pameran ini juga memberikan ruang bagi para pengunjung untuk merenung dan menikmati ekspresi seni yang beragam.
Kurator pameran, Iswandi, menjelaskan bahwa tema “Buah Tangan” dipilih untuk menekankan hubungan antara seniman dan audiens, terutama dalam konteks kolektor seni yang kerap mencari karya-karya yang berbicara lebih dalam dan memiliki nilai estetika tinggi. “Pameran ini tidak hanya menyajikan karya, tetapi juga menawarkan ruang bagi pertemuan dan komunikasi antara seniman dan kolektor. Melalui karya-karya ini, diharapkan tercipta ruang dialog yang dapat memperkaya perspektif seni di Sumatera Barat,” ungkap Iswandi.
Baca Juga
Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah lukisan berjudul “Solidaritas di Tengah Situasi yang Tak Menentu” karya Riski Wahyudi. Dalam lukisan ini, Riski menampilkan buah-buahan yang dibungkus plastik dan digantung dengan latar belakang hitam yang mendalam. Karya ini mengandung pesan tentang ketidakpastian dan bagaimana solidaritas dapat tumbuh di tengah-tengah situasi yang penuh dengan kekhawatiran. “Melalui buah-buahan yang dibungkus plastik, saya ingin menggambarkan ketergantungan kita pada hal-hal yang terbungkus, tidak terlihat, tetapi tetap penting dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Riski, yang turut hadir pada pembukaan pameran.
Selain lukisan, pameran ini juga menampilkan beragam karya seni yang bisa dipajang di dinding, mulai dari patung, instalasi seni, hingga seni grafis. Setiap karya dipilih dengan cermat untuk menggambarkan beragam interpretasi tentang tema “Buah Tangan”, yang mencerminkan elemen-elemen kehidupan sehari-hari yang saling terkait. “Saya ingin karya-karya ini dapat dihadirkan di ruang-ruang pribadi kolektor, sehingga mereka bisa merasakan pengalaman yang berbeda setiap kali melihatnya,” tambah Iswandi.
Pameran ini juga menjadi ruang bagi para seniman lokal untuk memamerkan karya-karya mereka yang penuh ekspresi dan inovasi. Pengunjung dapat melihat beragam interpretasi tentang tema yang berbeda, sekaligus mendapatkan wawasan lebih tentang bagaimana seni dapat menghubungkan dan memberi makna dalam kehidupan manusia.
Bagi para kolektor seni, pameran ini memberikan kesempatan untuk melihat karya-karya yang mungkin akan menjadi bagian dari koleksi pribadi mereka di masa depan. Iswandi berharap pameran ini dapat memperkenalkan lebih banyak seniman dari Sumatera Barat kepada audiens yang lebih luas, sekaligus membangun ekosistem seni yang lebih berkembang di kawasan ini.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi pameran “Buah Tangan” di Galeri Taman Budaya Sumbar hingga 17 April 2025. Sebuah pengalaman seni yang akan membuka wawasan dan memperkaya pengetahuan Anda tentang dunia seni kontemporer lokal. (*)
